Ada pemadaman bergilir, Apindo akan minta ganti rugi ke PLN
Pemadaman dalam jangka waktu panjang membuat industri menanggung kerugian yang tidak kecil.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengancam akan meminta ganti rugi ke PLN akibat dari kebijakan pemadaman bergilir yang dilakukan perusahaan pelat merah tersebut selama sepekan ini. Pemadaman dalam jangka waktu panjang membuat industri menanggung kerugian yang tidak kecil.
Ketua Apindo, Sofjan Wanandi, mengatakan pemadaman membuat kegiatan produksi terganggu sehingga pelanggan meminta klaim terhadap pihak pengusaha. Namun, Sofjan enggan memperkirakan detail nilai kerugian akibat pemadaman ini.
"Kita supply terganggu. Diklaim sama pembeli kita, gimana itu. Seluruh kegiatan terganggu," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (1/4).
Senada dengan Sofjan, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani meminta APindo DKI Jakarta untuk segera menghitung kerugian akibat pemadaman ini.
"Mengganggu, sangat mengganggu. Nah kalau kerugian kan di masing-masing Apindo DKI yang menghitung. Langkah berikutnya kita minta kepada Apindo daerah untuk menyikapi," jelas Franky.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan pemadaman bergilir untuk daerah Jakarta dan Jawa Barat. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan di saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kilo volt di Sumedang, Jawa Barat sejak Kamis (28/3) pukul 22:00.
Dalam keterangan tertulisnya, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan bahwa kerusakan tower tersebut disebabkan oleh adanya pergeseran tanah dan tanah sekitar pondasi longsor. "Dua tapak tower bergeser mengakibatkan tower bengkok dan rawan roboh," ujarnya, Sabtu (30/3).
Perbaikan yang akan berlangsung hingga 5 April ini, mengakibatkan pasokan listrik ke Jakarta dan Jawa Barat berkurang 750 MW. "Kekurangan pasokan listrik ke Jakarta dan Jawa Barat ini diupayakan semaksimal mungkin dipenuhi dengan mengoptimalkan pembangkit yang ada di wilayah barat seperti PLTU Indramayu, PLTU Lontar Tangerang dan PLTU Priok," ujar Bambang.
Pemadaman diatur sedemikian rupa supaya tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat. Pemadaman di wilayah Jakarta dan Jawa Barat dilakukan secara bergilir dimulai jam 09.00 sampai 21.00 WIB dan masing-masing wilayah hanya 3 jam. Setiap wilayah diatur hanya akan mengalami sekali padam selama masa perbaikan menara SUTET tersebut.