Ada Pembangunan Jalur MRT, Cagar Budaya Menara Jam Thamrin Bakal Dipindah Sementara
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, pihaknya akan merelokasi cagar budaya Tugu Jam Thamrin di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih. Relokasi tersebut sebagai bagian dalam pembangunan Fase 2A segmen 1 rute Bundaran HI - Monas.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, pihaknya akan merelokasi cagar budaya Tugu Jam Thamrin di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih. Relokasi tersebut sebagai bagian dalam pembangunan Fase 2A segmen 1 rute Bundaran HI - Monas.
"Jadi memang sebagai akibat pembangunan, menara jam ini perlu direlokasi sementara selama masa pembangunan dari Stasiun Thamrin tersebut," ujar Silvia dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (27/4).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
Silvia mengatakan, MRT Jakarta memang sangat bersentuhan dengan objek cagar budaya yang berada disepanjang koridor MRT Fase 2A. Salah satunya menara Jam Thamrin yang terletak di persimpangan jalan Thamrin dan Kebon Sirih.
Menara jam saat ini dikelola oleh Pemprov DKI. Adapun kondisi fisiknya masih terawat dan berfungsi dengan baik. Di bagian bawahnya sudah digunakan sebagai pos polisi.
"Hasil diskusi kami, adalah tugu jam ini merupakan struktur cagar budaya. Sehingga harus diproteksi kondisinya selama pembangunan MRT. Proses pemindahan sudah kami lakukan kajian dengan kontraktor, ahli infrastruktur dan ahli budaya yang berkompetensi," jelas Silvia.
Saat ini, kata Silvia, pihaknya tengah mengurus proses perizinan yang sudah diajukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan sudah disetujui. "Saat ini kita hanya menunggu keluarnya izin prinsip, surat izin prinsip dari Pak Gubernur," katanya.
Proses Pemindahan
Silvia menjelaskan, ada tiga tahap relokasi Jam Thamrin ini. Pertama, pihak MRT telah melakukan pemeriksaan visual dari sisi materi, kanopi, dinding dan struktur. Kemudian juga melakukan pemeriksaan geometri dengan melakukan testing.
"Dan kita cek struktur fondasinya. Arkeolog 90 cm dan tidak ditemukan akologis lagi yang signifikan. Lalu, terkait strukturnya dilakukan investigasinya untuk didapatkan bagaiamana cara terbaik untuk memindahkan struktur jam ini," jelasnya.
Selanjutnya, pihak MRT akan memotong bagian jam menjadi tiga bagian. Pertama, bagian puncak atau bagian rumah jam. Bagian keduanya adalah badan dari tubuh dan inkluding kanopinya pos polisi. Ketiga adalah kaki atau pondasi dasar.
"Kemudian pemotongan tugu jam ini sudah mempertimbangkan arkeologi dan kekuatan strukturnya yang sudah dilakukan kajian ahli arkeolog dan ahli struktur kita dan proses pemindahan jam ini akan diberikan penahan baja untuk kestabilan struktur selama disimpan," papar Silvia.
(mdk/bim)