Ada program pensiun dini, laba Telkom naik tipis jadi Rp 7,4 triliun
Laba perusahaan cuma naik 2,2 persen.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,45 triliun pada semester I-2015. Angka ini naik tipis 2,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rendahnya kenaikan laba ini karena beban perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,4 persen dari Rp 29,47 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 33,72 triliun.
Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan, yang meningkat sebesar 30,3 persen dari periode tahun lalu menjadi Rp 14,03 triliun. Hal ini disebut sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile business dan broadband. Saat ini Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur Indonesia Digital Network (IDN) melalui pembangunan jaringan tulang punggung pita lebar Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) untuk mendukung pemerataan informasi dan komunikasi dari Aceh hingga Papua.
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Telkom? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
Selain itu, beban pegawai (personnel) juga meningkat secara signifikan sebesar 23 persen menjadi Rp 5,89 triliun, sebagai dampak adanya Program Pensiun Dini (Early Retirement Program). Program ini diikuti oleh 576 karyawan Telkom dan 116 karyawan Telkomsel dengan total anggaran sebesar Rp 844 miliar. Apabila beban pegawai dinormalisasi tanpa memasukkan program ERP, maka laba bersih Perseroan akan tumbuh sebesar 11,3 persen.
Dari sisi pendapatan, Telkom mencatatkan sebesar Rp 48,84 triliun, atau tumbuh 12,2 persen dari tahun lalu yang tercatat hanya Rp 43,54 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA Rp 23,54 triliun atau tumbuh 6,3 persen dari tahun lalu.
"Program Pensiun Dini yang dijalankan Perseroan sebagai salah satu langkah untuk menyeimbangkan komposisi workforce dan produktivitas Human Capital TelkomGroup," ucap Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (4/8).
Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mampu mempertahankan kinerja melalui triple double digit growth dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13 persen, EBITDA sebesar 10,7 persen dan laba bersih sebesar 14,7 persen secara Year on Year (YoY). Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 35,99 triliun dengan kontribusi pendapatan Digital Business tumbuh 37,6 persen. Telkomsel juga berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 10,1 triliun.
"Cellular Voice dan Data, Internet & IT Service masih memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Telkom. Cellular Voice tumbuh sebesar 7,8 persen menjadi Rp 17,68 triliun, sementara bisnis Data, Internet & IT Service menyumbangkan kontribusi sebesar Rp 14,91 triliun atau tumbuh 28,3 persen," tambahnya.
Hal ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta users atau tumbuh 4,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, di mana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 84,8 persen menjadi 38,3 juta users dan pelanggan fixed broadband tumbuh 15,9 persen menjadi 3,73 juta users.
Sementara bisnis fixed line mengalami penurunan sebesar 5,6 persen menjadi 4,37 triliun. Hal ini merupakan dampak dari program Upgrade Layanan Flexi ke Telkomsel (fixed wireless retrenchment), sementara pendapatan fixed wirelinemasih mencatat pertumbuhan sebesar 0,7 persen.
Telkomsel kini telah membangun sebanyak 11.495 Base Tranceiver Station (BTS), di mana 89,4 persen di antaranya merupakan BTS 3G/4G. Telkomsel merupakan operator pertama yang meluncurkan layanan 4G LTE secara komersil di Indonesia, saat ini telah mencakup 7 kota, antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Lombok.
(mdk/idr)