Ada Tol Cisumdawu, Jarak Bandung ke Bandara Kertajati Terpangkas 50 Persen
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan, berdasarkan hasil uji coba, Tol Seksi Cileunyi - Pamulihan dapat memangkas waktu tempuh dari sebelumnya via Jalan Raya Bandung - Cirebon membutuhkan sekitar 60 menit menjadi sekitar 15 menit.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sangat penting untuk pengembangan ekonomi di Jawa Barat (Jabar). Keberadaan tol tersebut sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat.
"Saya apresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Bina Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam rangka percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu," kata Menteri Basuki dikutip dari Antara, Senin (24/1).
-
Kapan Tol Cisumdawu diresmikan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat, pada Selasa (11/7).
-
Siapa yang meresmikan Tol Cisumdawu? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat, pada Selasa (11/7).
-
Mengapa Tol Cisumdawu dibangun? Ruas jalan bebas hambatan ini ditujukan untuk mendukung operasional Bandar Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Apa yang diraih oleh PT Brantas Abipraya di Tol Cisumdawu? Sebagai informasi, jalan tol yang akan mendukung konektivitas Jawa Barat yaitu Subang, Sumedang, Bandung hingga Bandara Kertajati di Majalengka ini dibangun dengan menggunakan skema KPBU yaitu Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha.
-
Bagaimana Tol Cisumdawu tampak saat malam hari? Tampilan Tol Cisumdawu saat malam hari tampak begitu indah. Di sana terlihat banyak lampu berwarna putih yang membentuk pola jalan tol, termasuk melingkar di bagian tengah jalan bebas hambatan tersebut.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan, berdasarkan hasil uji coba, Tol Seksi Cileunyi - Pamulihan dapat memangkas waktu tempuh dari sebelumnya via Jalan Raya Bandung - Cirebon membutuhkan sekitar 60 menit menjadi sekitar 15 menit.
"Dengan demikian, arus mobilisasi barang dan jasa menjadi lebih efisien sehingga industri dan pariwisata di wilayah sekitar dapat terus tumbuh," ujar Danang Parkesit.
Apabila seluruh ruas Tol Cisumdawu beroperasi dan terkoneksi dengan akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, manfaat yang dirasakan akan semakin besar. Jarak dan waktu tempuh perjalanan dari wilayah Bandung ke Bandara Kertajati secara signifikan terpangkas hingga 50 persen.
"Kalau saat ini jarak dari Bandung ke Bandara Kertajati sekitar 160-180 Km, sedangkan dengan adanya Tol Cisumdawu menjadi sekitar 60 Km. Harapannya Bandung menuju Kertajati bisa 1 jam," kata Danang.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini progres fisik Seksi 2 mencapai 97 persen.
Seksi Selanjutnya
Kementerian PUPR terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 62 Km untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Provinsi Jawa Barat. Pada Senin (24/1), dilaksanakan seremonial pengoperasian Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan.
Konstruksi Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan telah dilakukan Uji Laik Fungsi pada 17-18 Januari 2022 sebagai bagian dari spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan tol sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas telah terpenuhi dengan baik sebelum dioperasikan.
Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka - Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 18,9 persen, dan seksi 5 Legok - Ujung Jaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 37,3 persen. Sedangkan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 86,5 persen.
"Tantangan paling besar di Seksi 2 karena ada longsoran dan telah dilakukan perkuatan tanahnya. Kita akan terus percepat, harapan kami sekurang-kurangnya pertengahan tahun ini seluruhnya sudah selesai," ujar Danang Parikesit.
(mdk/idr)