AIIB Setujui Pembiayaan Rp2,15 Triliun untuk Proyek Satelit RI
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui pembiayaan sebesar USD150 juta atau Rp2,15 triliun untuk Proyek Satelit Multifungsi PPP Indonesia, program pengembangan infrastruktur berbasis satelit pertama yang didanai oleh AIIB.
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui pembiayaan sebesar USD150 juta atau Rp2,15 triliun untuk Proyek Satelit Multifungsi PPP Indonesia, program pengembangan infrastruktur berbasis satelit pertama yang didanai oleh AIIB.
"Infrastruktur merupakan salah satu pendorong utama upaya pengentasan kemiskinan," ujar AIIB Principal Investment Officer Asim Rana dalam diskusi virtual di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (12/8).
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Kenapa jumlah Satelit terus bertambah? Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana Satelit Palapa membantu memperkuat konektivitas di Indonesia? Satelit Palapa menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
-
Bagaimana Satelit bisa tetap mengorbit Bumi? Satelit-satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian tertentu di atas permukaan, dan mereka tetap dalam orbit tersebut berkat gaya tarikan gravitasi bumi dan kecepatan orbit yang diberikan oleh roket pembawa saat peluncuran.
-
Kenapa penggunaan satelit dipilih sebagai solusi untuk masalah komunikasi di Indonesia? Kala itu, pemerintah memandang sistem komunikasi dengan teknologi sebagai cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan telekomunikasi Indonesia.
Dia mengungkapkan, proyek tersebut akan meningkatkan konektivitas masyarakat Indonesia sebagai salah satu anggota AIIB, agar dapat menjalin komunikasi hingga ke pelosok nusantara.
Program tersebut pun selaras dengan misi pendanaan Infrastruktur untuk Masa Depan atau Infrastructure for Tomorrow, yang akan menghubungkan orang-orang di berbagai sekolah, rumah sakit, dan pemerintah daerah di wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau, dengan warga dunia lainnya.
"Keterhubungan ini akan membuka akses bagi pengetahuan, peluang perdagangan, peningkatan layanan kesehatan dan pemerintahan, untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik," imbuhnya.
Proyek ini dilaksanakan dalam bentuk kemitraan inovatif antara sektor publik dan swasta atau public private partnership (PPP) yang menyatukan Pemerintah Indonesia dan sektor swasta melalui dukungan AIIB. Menurut Rana, dukungan dan jaminan Pemerintah Indonesia terhadap PPP ini menjadi sangat penting bagi keberlangsungan proyek, mengingat skala dan total biaya proyek sebesar USD540 juta.
Ke depan, proyek satelit multifungsi PPP akan memberikan AIIB pengalaman yang kuat untuk turut terlibat dalam proyek satelit telekomunikasi lainnya di masa depan. Hal tersebut penting bagi para penerima manfaat, termasuk pemerintah dan end user, karena akan sangat rumit dan memakan biaya yang besar jika pendanaan harus sepenuhnya bergantung pada sektor swasta.
Baca juga:
Terobosan Baru, Satelit Ini Dapat di Program Ulang Setelah Peluncuran
Sejarah 10 Juli: Pengorbitan Telstar, Satelit Komunikasi Pertama di Dunia
HSBC Turut Suntik Dana Rp 1 Triliun di Proyek Satelit Satria 1
Menkominfo: Peluncuran SATRIA-I Tetap Kuartal IV 2023
Indonesia Negara Pertama Dunia Manfaatkan Satelit untuk Transaksi Tol Tanpa Henti
LAPAN, Telkomsat, & Tel-U Sinergi Kembangkan Satelit Orbit Rendah