Airlangga Hartarto: Kasus Positif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Naik 1,24 Persen
Jumlah per 9 Agustus, kasus aktif Jawa-Bali berkontribusi 53,5 persen. Sedangkan kasus di luar jawa berkontribusi 46,5 persen dari jumlah kasus aktif secara nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat telah terjadi kenaikan kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali yang menyumbang 1,24 persen kasus nasional selama bulan Agustus. Sementara itu, kasus di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga -27,08 persen.
"Data per 1 Agustus sampai 9 Agustus kenaikan kasus aktif di luar Jawa-Bali terjadi penambahan 1,24 persen," kata Airlangga di Jakarta, Senin (9/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Jumlah per 9 Agustus, kasus aktif Jawa-Bali berkontribusi 53,5 persen. Sedangkan kasus di luar jawa berkontribusi 46,5 persen dari jumlah kasus aktif secara nasional.
"Jawa-Bali berkontribusi 53,5 persen dan luar Jawa-Bali berkontribusi 46,5 persen dari total kasus aktif nasional," kata dia.
Adapun empat provinsi dengan jumlah sumbangan kasus aktif terbesar yakni Sumatera Utara sebanyak 25.065 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 20.116 kasus, Sumatera Barat sebanyak 14.428 kasus dan Riau sebanyak 13.443 kasus.
Sementara itu provinsi yang mengalami penurunan kasus dalam sepekan terakhir yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Vaksinasi
Airlangga menuturkan, peningkatan vaksinasi, tracing, testing dan treatment (3T) akan terus dilakukan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga terus diperketat, termasuk menyediakan tempat isolasi terpusat,
"Pembatasan dengan PPKM akan diperketat dan melakukan isolasi terpusat," kata dia.
Selain itu vaksinasi massal juga akan mengerahkan TNI sebanyak 500 target per hari, Polri 600 ribu target per hari, Pemda sebanyak 1,2 juta per hari. Sementara itu BKKBN ditugaskan untuk mengoptimalisasikan bidan sebagai vaksinator.
"Vaksinasi ini akan melibatkan TNI, Polri dan BKKBN," kata dia.
(mdk/idr)