Akhir Desember, Restrukturisasi Kredit BRI Capai Rp 188,6 T
Hingga 31 Desember 2020, tercatat BRI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp 188,6 triliun kepada 2,83 juta debitur. Kemudian, nilai pinjaman UMKM dengan penjaminan yang telah tersalurkan mencapai Rp 8,73 triliun kepada 14.396 debitur.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso memaparkan, update program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan perseroan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Hingga 31 Desember 2020, tercatat BRI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp 188,6 triliun kepada 2,83 juta debitur.
"Dan ini adalah berita baik, karena ini sudah menurun. Sebelumnya mencapai Rp 193 triliun yang direstrukturisasi, ternyata, yang direstrukturisasi banyak yang bangkit dan normal maka outstanding yang kita restru turun menjadi Rp 188,6 triliun," kata Sunarso dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI secara daring, Selasa (2/2).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kapan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune, dan Finance Asia serta The Banker? Di tengah ketidakpastian ekonomi global serta era suku bunga tinggi, keberhasilan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune dan Finance Asia serta The Banker membuktikan bahwa dunia internasional mengakui serta mengapresiasi strategic response yang diambil BRI dalam menghadapi tantangan serta semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai perusahaan BUMN yang kian diakui kiprahnya di kancah global.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
Kemudian, nilai pinjaman UMKM dengan penjaminan yang telah tersalurkan mencapai Rp 8,73 triliun kepada 14.396 debitur. Kemudian subsidi bunga telah diberikan kepada 6,57 juta debitur dengan nilai Rp 5,46 triliun.
Bantuan produktif usaha mikro juga telah tersalurkan sebanyak Rp 18,6 triliun kepada 7,7 juta pelaku usaha mikro. KUR (Kredit Usaha Rakyat) super mikro telah diberikan dengan nilai Rp 8,66 triliun yang diterima oleh 985 debitur. "Ini baru beberapa bulan dilaunching," katanya.
Lalu, subsidi gaji juga sudah disalurkan dengan nilai Rp 6,45 triliun kepada 5,38 juta rekening penerima bantuan.
Dana PEN di BRI
Untuk dana PEN, di tahap pertama BRI menerima deposit pemerintah sebesar Rp 10 triliun, dengan komitmen menyalurkan kredit 3 kali lipat menjadi Rp 30 triliun. Dalam waktu 3 bulan, BRI telah mencapai target komitmen tersebut dengan porsi penerima dari segmen mikro KUR sebesar 41 persen, mikro non KUR 31,3 persen dan pengusaha kecil ritel dan menengah 27,7 persen.
"Tahap kedua ditambah Rp 5 triliun, komitmen menyalurkan kredit 3 kali lipat jadi Rp 15 triliun dan sudah disalurkan dalam waktu 3,5 bulan," ujar Sunarso.
Adapun untuk tahap II, penyaluran kreditnya lebih banyak ke segmen mikro KUR sebanyak 50 persen, mikro non KUR 22,8 persen dan pengusaha ritel menengah 27,3 persen.
"Bagaimana statusnya sekarang? Dana Rp 15 triliun (akumulasi deposit tahap I dan II) itu sudah berakhir masa berlakunya di 13 Januari 2021, dan sudah kami kembalikan ke pemerintah dananya," kata Sunarso.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)