Akhir Oktober, Pertamina-Saudi Aramco target proyek kilang berjalan
Prioritas, kilang Cilacap dan Balikpapan.
PT Pertamina menargetkan kerja sama pembangunan kilang dengan Saudi Aramco bisa dimulai akhir bulan ini. Proyek prioritas, kilang Balikpapan dan Cilacap.
"Saat ini sedang finalisasi. Mudah-mudahan akhir Oktober bisa dimulai Head of Agreement. Dari empat kilang, fase pertama adalah Balikpapan dan Cilacap, kapasitasnya bisa meningkat dari 300 ribu barel per hari menjadi 370 ribu bph," kata Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi di Kantornya, Jakarta, Kamis (22/10).
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
Sedangkan fase kedua menyasar kilang Dumai pada 2021 dan diperkirakan selesai 2025.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menambahkan, kilang Balikpapan dan Cilacap membutuhkan investasi masing-masing USD 5 miliar. Diharapkan pembangunan selesai dalam lima tahun.
"Termasuk dengan TPPI kita masuk era di mana kami serius masuk di petrokimia industri. Termasuk rencana kilang baru. Saat ini masih process persiapan. Kami harapkan peroleh partner yang tepat," tutupnya.
Sebelumnya, Pertamina telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Saudi Aramco, China Petroleum Chemical Corporation (Sinopec), serta JX Nippon Oil & Energy Corporation. Ini terkait proyek peningkatan kapasitas kilang Pertamina di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, serta Balongan.
Diharapkan kapasitas produksi kilang minyak Pertamina meningkat menjadi 1,68 juta bph pada 2025. Saat ini, kapasitas produksi hanya sebesar 820 ribu bph.
(mdk/yud)