Akibat banjir, OJK prediksi saham perusahaan suku cadang raup cuan
Permintaan suku cadang akan meningkat di saat musim banjir.
Banjir yang melanda wilayah Kemang, Jakarta Selatan tadi malam menjadi satu dari sekian banyak lokasi bernasib serupa di musim hujan ini. Banjir tak ayal menimbulkan sejumlah kerugian bagi warga terdampak.
Namun, bencana ini juga membawa keuntungan tersendiri bagi sejumlah pihak. Salah satunya, perusahaan suku cadang. Sebab, masyarakat yang kendaraannya rusak akibat banjir membutuhkan suku cadang pengganti untuk memperbaiki.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan bencana banjir ini akan meningkatkan kinerja saham perusahaan suku cadang di Indonesia. Penyebabnya permintaan produk akan meningkat seiring banyak mobil dan motor yang rusak akibat banjir.
"Dari sisi secara bisnis nanti kalau banjir banyak (kendaraan) yang terjadi kerusakan. Perusahaan suku cadang mobil mungkin ada beberapa yang mengalami peningkatan," kata Nurhaida di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (28/8).
Meski begitu, peningkatan yang terjadi dinilai tidak akan terlalu signifikan. Pasalnya, setiap tahun Indonesia pasti mengalami banjir sehingga masyarakat sudah mengantisipasi sebelum bencana tersebut terjadi.
"Biasanya pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Karena banjir kan itu pola cuaca dan setiap tahun Indonesia selalu banjir," imbuhnya.
Seperti diketahui, banjir dengan ketinggian di atas 70 sentimeter menerjang kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Akibatnya, akses kendaraan ke daerah tersebut terputus, arus lalu lintas juga sempat terganggu.
Tak pelak, sejumlah kendaraan mewah yang sedang parkir menjadi korban. Bahkan, mobil mewah jenis BMW 320i seharga Rp 598 jutaan terendam hingga setengahnya.
Dilansir TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (27/8), untuk mengurangi kemacetan, aparat kepolisian telah memberlakukan pengalihan arus lalu lintas. Akses dari dan menuju kawasan ditutup untuk sementara hingga air surut.
Baca juga:
Mobilnya kebanjiran di Kemang, Trisha pulang naik gerobak sampah
9 Jam dikepung banjir, genangan air di Kemang mulai surut
Banjir di Kemang belum surut, sejumlah warga dievakuasi
BNPB: 39 RW di Jaksel & Jaktim terendam banjir
Mobil mewah BMW Rp 600 jutaan terendam banjir di Kemang
Ahok klaim banjir di Jaksel dan Jaktim tak akan lebih dari sehari
Banjir di Kalisari, 9 warga dievakuasi dan 1 di antaranya anak-anak
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK memastikan stabilitas sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.