Akibat Corona, Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 di 2,3 Persen
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 2,3 persen. Wabah virus corona faktor utama terkoreksi dalamnya pertumbuhan ekonomi. virus corona akan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli. Sehingga pertumbuhan ekonomi pun terkoreksi lebih dalam.
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 2,3 persen. Wabah virus corona faktor utama terkoreksi dalamnya pertumbuhan ekonomi.
Prediksi itu merupakan skenario berat dari hasil diskusi antara Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, virus corona akan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli. Sehingga pertumbuhan ekonomi pun terkoreksi lebih dalam.
"Skenario berat itu 2,3 persen pertumbuhan ekonomi di 2020," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (9/4).
Pada kuartal pertama, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di angka 4,7 persen. Kemudian mengalami penurunan cukup dalam di kuartal kedua hingga 1,1 persen.
Lalu pada kuartal tiga naik tipis menjadi 1,3 persen. Lalu kembali naik di kuartal keempat sebesar 2,4 persen. "Itulah yang kemudian disepakati bersama dan itu jadi acuan," kata Perry.
Prediksi itu yang menjadi dasar berbagai stimulus diberikan pemerintah ke berbagai sektor. Setidaknya pemerintah menyuntikan dana hingga Rp 405 triliun dalam menanggulangi dampak wabah virus corona.
Akibatnya defisit fiskal untuk pertama kalinya lebih dari 3 persen dari PDB. Yakni 5,7 persen di tahun 2020.
Menkeu Sudah Siap dengan Kemungkinan Terburuk Rupiah Sentuh 20.000/USD
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan nilai tukar Rupiah akibat dampak pandemi virus corona atau Covid-19 bisa mencapai Rp17.500 per USD di tahun ini. Sementara dalam skenario beratnya bisa mencapai Rp20.000 per USD.
Proyeksi tersebut juga lebih tinggi dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang hanya berada di kisaran Rp14.400 per USD.
"Kemungkinan terburuknya Rupiah bisa mencapai Rp20.000 per USD," kata Sri Mulyani dalam video conference, di Jakarta, Rabu (1/4).
Dia menambahkan, inflasi pada tahun ini juga diproyeksi meningkat hingga 5,1 persen untuk skenario sangat berat. Sementara 3,9 persen untuk skenario berat. Angka ini juga jauh di atas target sebesar 3,1 persen dalam APBN 2020.
Tak hanya itu, beberapa yang juga terkoreksi amat mendalam yakni di sektor konsumsi rumah tangga, Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, investasi dan juga ekspor impor.
Secara rinci, konsumsi rumah tangga dalam skenario terburuk akan anjlok menjadi 1,6 persen di tahun ini dan skenario berat hanya 3,22 persen. Dalam APBN 2020, konsumsi rumah tangga ditargetkan 5,0 persen.
Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) diperkirakan juga anjlok menjadi -1,91 persen untuk skenario terburuk dan -1,78 persen untuk skenario berat. Konsumsi pemerintah diperkirakan hanya tumbuh 3,73 persen di skenario terburuk, dari target dalam APBN 2020 sebesar 4,3 persen.
Laju investasi juga diperkirakan turun menjadi 4,22 persen dalam skenario terburuk, dari target dalam APBN 2020 sebesar 6 persen. Ekspor bahkan diperkirakan -15,6 persen dalam skenario terburuk tahun ini, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,7 persen. Begitu juga dengan impor yang turun hingga menjadi -16,65 persen, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,2 persen.
(mdk/bim)