Alasan pemerintah pilih Amerika bangun energi baru terbarukan di RI
Amerika Serikat dapat porsi dalam pembangunan megaproyek 35.000 MW.
Pemerintah memastikan negara Amerika Serikat mendapatkan porsi besar dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Selain itu, Amerika Serikat bakal membantu Indonesia dalam membangun pusat pengembangan EBT.
"Salah satu yang menonjol adalah kita ingin memberikan porsi yang lebih besar dalam membangun EBT. Termasuk membangun center of excellence renewable energy," ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (2/8).
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Dipilihnya Amerika Serikat bukan tanpa sebab. Negara tersebut dinilai telah memiliki kemampuan mumpuni dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Dia pun memberi pesan kepada pemerintahan Amerika Serikat bahwa pengembangan EBT bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
"Jadi kita sudah lakukan kunjungan ke National Renewable Energy laboratory. Dan akan enganged dalam satu kerjasama yang lebih kongkret untuk memberikan asistensi kepada kita. Selebihnya akan ada hubungan B to B antara kita dengan pelaku bisnis dalam tenaga listrik," kata dia.
Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN Amin Subekti mengatakan proyek energi baru dan terbarukan bakal memiliki porsi 3.500 MW dalam proyek kelistrikan 35.000 MW. Salah satu pembangkit energi terbarukan yang bakal digenjot Amerika Serikat adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Banyu (PLTB).
"Amerika itu tidak mau membuat PLTU. Pasti mereka menargetkan 2 cluster of technology yaitu gas sama renewable. Pengembangannya itu PLTS dan PLTB," pungkas dia.
Baca juga:
Proyek listrik 35.000 MW butuh banyak pasokan gas
Dubes AS: Kami dukung program Jokowi, pembangkit ramah lingkungan
Dari proyek listrik 35.000 MW, Amerika berniat garap 7.000 MW
ESDM jelaskan pentingnya proyek 35.000 MW ke anak buah Rizal Ramli
DEN klaim sebagai 'penemu' proyek pembangkit listrik 35.000 MW