Amerika Serikat salah satu penguasa terbesar energi Indonesia
Kemajuan sektor energi Indonesia diprediksi butuh biaya Rp 6.754 triliun.
Pemerintah menghitung biaya pengembangan sektor energi Tanah Air membutuhkan dana hampir USD 500 miliar atau setara Rp 6.754 triliun. Maka dari itu, pemerintah membutuhkan investasi asing guna menanamkan modalnya di Indonesia terutama untuk sektor energi.
Salah satu negara yang cukup banyak berinvestasi di sektor energi yaitu Amerika Serikat.
"Kita harus memiliki terobosan dalam pembiayaan dan pembangunan kapasitas. USD 500 miliar kita butuhkan dalam tahun-tahun berikutnya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (3/8).
Salah satu reformasi yang dilakukan pemerintah di sektor energi adalah membuka seluas-luasnya investasi asing maupun lokal untuk pemberdayaan sektor energi. Hal tersebut, kata dia, merupakan upaya untuk mencapai ketahanan energi nasional pada 2019 mendatang.
Selain itu, strategi lain yang bakal dilakukan pemerintah adalah penentuan kebijakan-kebijakan migas dan mempromosikan industri dalam negeri ke ranah internasional. Menteri Sudirman mengapresiasi dukungan dari pemerintah AS dalam mempromosikan kemampuan Indonesia dalam sektor energi dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Selain itu, AS juga bakal membantu dalam pengembangan teknologi mutakhir dalam sektor energi.
"Pertama, kemampuan teknologi, untuk mempromosikan kemampuan dalam negeri. Kedua, peningkatan kapasitas untuk human resources untuk penduduk setempat," pungkas dia.