Ancaman Resesi AS, IHSG Bakal Terkonsolidasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan ditransaksikan melemah untuk perdagangan saham hari ini. Sejumlah sentimen global menghantui pergerakan indeks. Itu seperti persoalan ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, hingga ancaman resesi di AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan ditransaksikan melemah untuk perdagangan saham hari ini. Sejumlah sentimen global menghantui pergerakan indeks. Itu seperti persoalan ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, hingga ancaman resesi di AS.
Inversi yield obligasi AS menjadi penyebab menguatnya kembali isu resesi. Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Di mana faktor eksternal memengaruhi harga saham? Keadaan Sektor Industri Tertentu Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik. Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik. Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah. Adapun inversi menunjukkan bahwa risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang. Oleh karena itu, inversi kerap kali dikaitkan dengan pertanda resesi.
"Tekanan masih dipengaruhi oleh sentimen global, terutama indikasi resesi di Amerika Serikat dan kelanjutan perang dagang," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Gustama kepada Liputan6.com, Kamis (22/8).
Hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan diperdagangkan dalam support dan resistance di level 6.231-6.291. Di sisi lain, Reliance Sekuritas memprediksi IHSG masih akan terkonsolidasi dengan peluang indeks akan ditransaksikan di kisaran 6.200-6.270.
Pihaknya di tengah tren pelemahan indeks menganjurkan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Sementara dari tim riset Binaartha Parama Sekuritas memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), serta saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah
IHSG Diprediksi Terus Meroket Hingga Level 6.800
IHSG Diramal Terus Menguat Hingga Tembus ke Level 6.400
IHSG Diprediksi Perkasa di Awal Pekan Ini
Usai Melemah, IHSG Diprediksi Bakal Rebound
Aksi Demo Hong Kong Berpotensi Seret IHSG ke Zona Merah