Aplikasi Imunisasi Vaksin Covid-19 Ditarget Hadir Akhir 2020
Pemerintah akan menerapkan program satu data dalam distribusi vaksin Covid-19. Platform pendaftaran imunisasi vaksin mandiri itu juga ditargetkan akan selesai sebelum tanggal 1 Januari 2020. Namun, proses pendaftaran tersebut baru bisa dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan.
Pemerintah akan menerapkan program satu data dalam distribusi vaksin Covid-19. Kebijakan untuk mendukung penerapan tersebut pun dikeluarkan melalui Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, Fathema Djan Rachmat, mengatakan demi mewujudkannya diperlukan platform digital untuk mempermudah proses distribusi vaksin. Termasuk juga untuk mendata masyarakat yang akan melakukan vaksinasi mandiri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Dalam rangka satu data, tunggu nanti aplikasi selesai baru bisa menggunakan platform supaya sesuai dengan distribusinya," kata Fathema dalam Webinar Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi Covid-19, Jakarta, Selasa (1/12).
Platform pendaftaran imunisasi vaksin mandiri itu juga ditargetkan akan selesai sebelum tanggal 1 Januari 2020. Namun, proses pendaftaran tersebut baru bisa dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan.
"Vaksinasi kapan dimulai akan disosialisasikan berbarengan dengan Kemenkes dan Kominfo," kata Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi.
Dalam proses distribusi vaksin membutuhkan data khusus karena kemungkinan tidak bisa didapatkan dari Kementerian Dalam Negeri lewat Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Pun dengan data dari BPJS Kesehatan. Sebab, informasi yang dibutuhkan harus detail.
Semisal mengenai kondisi seseorang apakah dalam keadaan hamil, menyusui, hingga penyakit bawaan. "Meskipun membutuhkan banyak data, Kami memastikan akan memfasilitasi proses memasukan data semudah mungkin," kata Soleh.
Proses Vaksinasi Dipastikan Sesuai Prosedur WHO
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir, menjelaskan penanganan pandemi Covid-19 selama ini telah mengikuti standar Lembaga Kesehatan Dunia (WHO). Termasuk untuk melakukan vaksinasi, penduduk Indonesia juga akan mengikuti anjuran WHO.
Hasil pertemuan dengan WHO beberapa waktu lalu menyatakan vaksinasi harus dilakukan kepada 3 persen sampai 20 persen dari jumlah penduduk dalam sebuah negara. "Hasil pertemuan kami dengan WHO membagi 3 sampai 20 persen untuk 1 tahun ini," kata Erick di Jakarta, Selasa (1/12).
Maka dari itu, lanjut Erick, perlu dilakukan kerja sama multilateral dengan berbagai negara untuk melakukan vaksinasi penduduk. Sebab, tidak semua negara memiliki kemampuan untuk melakukan vaksinasi. "Negara kurang mampu dibantu negara mampu," kata dia.
Menteri BUMN ini mengatakan bagi negara yang mampu secara finansial sangat diharapkan untuk memvaksin 70 persen penduduknya. Terlepas dari data-data yang ada saat ini, nyatanya banyak negara yang memang memiliki tingkat penularan virus yang tinggi. Sehingga vaksinasi sangat diperlukan demi menekan angka penularan.
Sebagai negara keempat dengan populasi terbesar di dunia, Indonesia perlu memvaksin 70 persen penduduknya. Namun, dalam praktiknya tidak akan semudah negara lain yang memiliki jumlah penduduk tidak banyak.
"Negara besar seperti kita tentu kompleks," kata.
Meski begitu, bila Indonesia berhasil melakukan vaksinasi kepada 70 persen penduduknya, maka bisa menekan angka kematian dan penularan virus corona. Sehingga perekonomian nasional kembali tumbuh lagi.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia saat ini tengah mempercepat persiapan vaksinasi. Secara khusus pemerintah telah menugaskan Kementerian BUMN untuk melakukan vaksinasi mandiri kepada 75 juta penduduk kelas menengah.
Erick menargetkan vaksinasi mandiri yang menggandeng perusahaan swasta tersebut bisa selesai dalam waktu 9 bulan. Dia mengingatkan bila proses vaksinasi sudah dimulai, bukan berarti penerapan protokol kesehatan terabaikan.
Sebaliknya, penerapan protokol kesehatan akan terus berlanjut dan tidak boleh lengah. Sebab dalam waktu 8 bulan mendatang tidak semua masyarakat mendapatkan vaksinasi.
"Jangan sampai vaksin dimulai protokol diabaikan. Ingat tujuh sampai delapan bulan ke depan tidak semua dapat vaksin," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)