Aplikasi Tanda Tangan Digital PrivyID Kini Hadir di Investree
Saat ini pengguna Investree bisa menandatangani perjanjian pinjaman dengan akun PrivyID, sehingga proses pengenalan antara borrower dan lender lebih optimal, dengan memastikan keamanan transaksi pinjam meminjam karena PrivyID telah mendapat sertifikat manajemen keamanan informasi (ISO 27001:2013).
Perusahaan perintis di bidang regulatory technology, PrivyID resmi bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial marketplace, Investree dalam bentuk tanda tangan digital PrivyID di aplikasi investree. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan proses registrasi sekaligus menurunkan risiko penipuan identitas pribadi.
"Kerja Sama dengan PrivyID ini diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan bisnis Investree terutama dalam meningkatkan jumlah borrower (peminjam) dan lender (pemberi pinjaman) serta mempercepat prosedur pencairan pinjaman," ujar Co-Founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi di Jakarta, Rabu (18/9).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
Kolaborasi ini telah dimulai sejak tanggal 26 Agustus 2019, untuk tanda tangan digital PrivyID oleh lending dan borrower di setiap transaksi di Investree.
Adrian mengatakan, saat ini pengguna Investree bisa menandatangani perjanjian pinjaman dengan akun PrivyID, sehingga proses pengenalan antara borrower dan lender lebih optimal, dengan memastikan keamanan transaksi pinjam meminjam karena PrivyID telah mendapat sertifikat manajemen keamanan informasi (ISO 27001:2013).
Sebagai informasi, Investree merupakan perusahaan finansial teknologi sebagai pionir peer-to-peer (P2P) lending platform di Indonesia yang menyediakan situs layanan interfacing sebagai penghubung pihak yang memberikan pinjaman (lender) dan pihak yang membutuhkan pinjaman (borrower) meliputi pendanaan dari individu, organisasi, maupun badan hukum kepada individu atau badan hukum tertentu.
Hingga pertengahan bulan september 2019, Investree tercatat telah memiliki total fasilitas pinjaman Rp 3,19 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan sebesar Rp 2,45 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,3 persen p.a. dan TKB90: 99,81 persen.
Sementara itu PrivyID merupakan perusahaan penyelenggara tanda tangan digital yang sah dan mengikat secara hukum, memiliki otoritas untuk menerima pendaftaran, memverifikasi identitas penandatanganan, serta menerbitkan tanda tangan digital bersertifikat bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini PrivyID tercatat sebanyak 4,5 juta pengguna dengan jumlah klien 205 perusahaan, rata-rata jumlah dokumen ditandatangani per harinya sebanyak 293.000, serta pertumbuhan pengguna semester I tahun 2019 dibanding tahun 2018 sebesar 95 persen.
CEO PrivyID, Marshall Pribadi mengatakan bahwa PrivyID tercatat sebagai satu-satunya penyelenggara Inovasi Keuangan Digital Klaster e-KYC (Electronic Know Your Custoner) di OJK.
"Dengan kerja sama ini, kami harap komitmen kami untuk mendorong misi Pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan dapat berjalan dengan lebih lancar," imbuhnya.
Reporter: Evie Haena Rofiah
Baca juga:
Rudiantara: Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Tak Perlu Izin Kominfo
AP II: Pegipegi Dapat Hak Penamaan di Belakang Nama Terminal 1, Traveloka Terminal 2
Traveloka Dapat Hak Penamaan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta
Presiden Jokowi Sebut Insinyur ASEAN Sukses Ciptakan 10 Unicorn Dunia
Gojek Xcelerate: Cara Gojek Ciptakan Startup Unicorn Baru di Indonesia
Menristek: Produk Startup Teknologi Lokal Masuk e-Commerce, Lawan Hiddent Import