Apresiasi Pinjaman Bunga Ringan, Pengemudi Ojek Online Berharap Program Terus Ada
BRI memberikan suku bunga terjangkau di mana cicilan dapat dibayarkan oleh penerima kredit secara harian, dan pembebasan cicilan 3 bulan pertama dari masa pinjaman 24 bulan.
Terobosan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkolaborasi dengan Gojek dan Grab menghadirkan skema khusus pinjaman bunga ringan bagi pengendara ojek online mampu mengurangi beban finansial pekerja sektor informal yang bertumpu pada pendapatan harian di masa pandemi Covid-19. Besaran pinjaman khusus yang diberikan tersebut mulai Rp 5 juta hingga Rp 20 juta.
Adalah Teddy Sunardi (46), pengemudi ojek online berkesempatan mengikuti program dari BRI tersebut. Teddy berharap dana pinjaman yang diperolehnya dapat meringankan beban keluarga selama pandemi Covid-19 melanda. Awalnya, Teddy mendapatkan pesan dari Gojek bahwa dirinya bisa mendapatkan pinjaman dari BRI dengan cara mengisi formulir secara elektronik.
-
Di mana informasi penipuan terkait pinjaman BRI ini disebarkan? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Siapa yang menyampaikan informasi tentang kinerja apik BRI? Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only, perseroan berhasil menurunkan LAR menjadi sebesar 13,87%.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks tentang penawaran pinjaman BRI? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp. Penawaran pinjaman dari Rp5 juta hingga Rp15 juta dengan cicilan Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per bulannya."Dibuka hari ini pinjaman nasabah BRI, bisa kak, biaya admin dipotong saat pencairan Rp20rb per 1 jutanya. Gimana minat? Hubungi nomor saya WA 088184xx039," narasi yang diunggah akun Facebook Elsa Safira.
"Setelah menunggu saya mendapat info dari BRI kalau pengajuan pinjaman saya disetujui. Kemudian, Saya diminta menyerahkan foto copy identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga) dan pinjaman langsung ditransfer ke rekening," ujar Teddy ketika dihubungi baru-baru ini.
Sebelum menjadi pengemudi ojek online, Teddy pernah bekerja di bagian pergudangan pada sebuah perusahaan tekstil di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Musibah kebakaran yang menimpa perusahaan tempatnya bekerja, mengharuskan Teddy untuk banting setir guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan hidup keluarga.
Teddy Sunardi (46)©2020 Merdeka.com
Awal melakukan pekerjaan selaku pengemudi ojek online, tentunya tidak mudah dilalui oleh Teddy. "Pernah diusir sama ojek pangkalan (opang), dikomplain penumpang, yah...namanya juga kerja di bidang jasa, pasti ada saja orang yang tidak puas," kenangnya.
Diungkapkan Teddy, sebelum pandemi ini meluas, Teddy bisa mengambil 20 trip perjalanan, yang jika dikonversikan dalam penghasilan bulanan, maka dia mampu mengumpulkan sedikitnya Rp 7,5 juta sebulan. "Dapat segitu saya kerjakan mulai dari jam 7 pagi sampai pukul 5 sore," ungkap Teddy sembari tersenyum.
Namun sejak Covid-19 meluas, pendapatannya terpangkas hingga 50%. Alhasil dia terpaksa menambah jam kerjanya hingga malam hari. "Untuk menyiasatinya, biasanya jam 5 saya sudah di rumah, kalau sekarang sehabis Magrib saya melanjutkan bekerja. Jadi jam terbang ditambah biar cukup. Pokoknya sampai kira-kira cukup lah," urai Teddy yang memiliki tanggungan seorang anak kuliah di jurusan Teknik dan seorang lain masih kelas 2 SMA.
Untuk menyiasati kebutuhan hidup yang tidak bisa ditunda atau ditangguhkan, Teddy dan istrinya berupaya untuk memangkas dan menahan biaya yang tidak diperlukan. "Pokoknya dan ibarat kata harus ada yang dipangkas, hemat-hemat lah, saya maju terus pokoknya," kata Teddy bersemangat.
Mengenai mekanisme pengembalian pinjaman tersebut, Teddy menuturkan hal ini dilakukan secara harian dan langsung dipotong oleh perusahaan aplikator transportasi tempatnya bekerja. Teddy pun berharap agar BRI terus menjalankan program tersebut untuk membantu pengendara ojek online lainnya yang terdampak.
"Saya berharap terus berjalan, terus ada sehingga bisa meringankan beban driver ojek lainnya," tutup Teddy.
Dalam program ini, BRI memberikan suku bunga terjangkau di mana cicilan dapat dibayarkan oleh penerima kredit secara harian, dan pembebasan cicilan 3 bulan pertama dari masa pinjaman 24 bulan.
(mdk/hhw)