April 2018, harga biodiesel naik Rp 195 per liter
Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel mengalami kenaikan sebesar Rp 195 per liter pada April 2018, dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut ditetapkan dalam dalam Surat Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) nomor 1802/12/DJE/2018.
Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel mengalami kenaikan sebesar Rp 195 per liter pada April 2018, dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut ditetapkan dalam dalam Surat Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) nomor 1802/12/DJE/2018.
Seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Selasa (3/4). Harga biodiesel pada April 2018 dipatok Rp 8.356 per liter, meningkat Rp 195 per liter dibandingkan HIP Biodiesel pada bulan Maret 2018. Harga tersebut belum termasuk ongkos angkut yang telah ditetapkan sebelumnya dalam Keputusan Menteri ESDM No. 2026 K/12/MEM/2017.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik. "Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan," ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Bagaimana Eceng Gondok bisa menjadi sumber energi terbarukan? Biomassa eceng gondok di Amerika Selatan dapat dielaborasi menjadi biofuel. Rendahnya lignin pada eceng gondok membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk produksi biofuel. Selulosa dan hemiselulosa diubah dengan mudah menjadi gula dan dapat difermentasi, menghasilkan biomassa yang dapat dieksploitasi dalam industri biofuel. Eceng gondok juga digunakan dalam produksi briket, bioetanol, dan biogas.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Apa yang baru ditemukan oleh ilmuwan tentang energi gelap? Sebuah pemodelan baru yang dijelaskan lewat makalah arXiv mengungkapkan sebuah bukti anyar tentang salah satu misteri terbesar di alam semesta. Misteri itu ialah dark energy atau energi gelap. Sebelumnya, para ilmuwan sendiri telah berteori sejak lama tentang alam semesta yang didominasi oleh energi gelap yang aneh dan misterius.
Kenaikan harga biodiesel ini dipengaruhi oleh pergerakan harga Crude Palm Oil (CPO) yang semakin meningkat. Dalam satu bulan terakhir CPO naik sebesar Rp 201 per kilo gram (kg). Dari sebelumnya harga CPO sebesar Rp 8.029 per kg untuk periode 25 Januari 2018 sampai 24 Februari 2018, kemudian merangkak naik pada periode 25 februari 2018 sampai 24 Maret 2018 menjadi Rp 8.230 per kg.
Sejalan dengan peningkatan harga biodiesel, HIP bioetanol pada April 2018 juga naik tipis jika dibandingkan dengan HIP periode bulan lalu. Diketahui harga bioetanol pada April sebesar Rp 10.140 per liter, sedangkan harga bioetanol pada bulan Maret sebesar Rp 10.083 per liter sehingga ada kenaikan harga sebesar Rp 57 per liter.
Kenaikan harga bioetanol ini diakibatkan oleh perubahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat, meski harga rata-rata tetes tebu Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) tercatat tidak mengalami perubahan.
Penghitungan besaran HIP Bioetanol ini berdasarkan harga rata-rata tetes tebu KPB periode 3 bulan Rp 1.625 per kg dikali 4,125 kg per liter, kemudian hasilnya ditambahkan dengan US$ 0,25 per liter, dengan nilai kurs rupiah terhadap dolar sebesar Rp 13.748.
Untuk diketahui, HIP BBN ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit 6 bulan sekali oleh Direktur Jenderal EBTKE.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Jokowi ubah mekanisme pembayaran B20
Pengusaha dukung pemerintah perang dagang dengan Norwegia
Pemerintah siap perang dagang dengan Norwegia terkait larangan impor CPO
2017, nilai ekspor kelapa sawit capai Rp 314,5 triliun
Menko Darmin: Kelapa sawit paling besar peranannya dalam menggerakkan ekonomi