Asal naikkan harga elpiji 12 kg, Pertamina picu pengoplosan
DPR minta Pertamina dan pemerintah atur distribusi elpiji 3 kg yang masih disubsidi, sehingga tak ada oplosan
Kenaikan harga elpiji non subsidi 12 kilogram nonsubsidi berpotensi menimbulkan adanya tindak oplosan terhadap elpiji 3 Kg. Untuk itu, pemerintah diharapkan menggunakan sistem distribusi tertutup dalam penyaluran elpiji melon yang masih mendapat subsidi negara.
Adapun persoalan momen kenaikan elpiji harga 12 Kg sepenuhnya diserahkan ke Pertamina. Karena, ini harus disesuaikan dengan kemampuan daya beli dari masyarakat.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina melakukan pengujian ulang terhadap tabung gas elpiji? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Kenapa Dewi Perssik dijuluki "Nyai"? Karena kesuksesan sinetron ini, banyak orang ingin dipanggil 'Nyai' pada waktu itu.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
"Atau kalau tidak pemerintah tetap bisa mempertahankan harga elpiji 3 kg sementara menaikkan 12kg tetapi menggunakan pola distribusi tertutup. Sehingga penerima elpiji 3 kg tidak lagi semua orang mengakses. Dengan begitu hanya masyarakat khusus yang disubsidi 3 kg yang bisa menikmati. Ini untuk menghindarkan pengoplos-oplos itu," kata anggota komisi VII DPR, Satya W. Yudha di Jakarta, Sabtu (6/9).
Politisi Golkar ini mengaku tidak sependapat apabila satu komoditas dua harga ini dipertahankan pola distribusi lamanya. Lantaran elpiji itu ada yang masih disubsidi, maka pola kebijakannya harus terintegrasi.
"Apabila disparitas harga antara 3kg dengan 12 kg sangat tinggi maka akan munculkan penimbun baru, pengoplos baru. Maka pemerintah harus cerdik soal ini," kata dia.
Anggota Komisi VII DPR ini mencontohkan, kategori masyarakat miskin sangat miskin, atau mendekati miskin dihitung jumlahnya. Sehingga jelas siapa boleh membeli tabung elpiji melon.
"Nah itu harus ditentukan sehingga memudahkan pemerintah menaikkan yang elpiji 12kg. kalau tidak disesuaikan kenaikkannya 3kg dengan 12kg pasti akan memunculkan pengoplos-oplos yang marak," kata Satya.
Apabila terjadi banyak pengoplos maka akhirnya subsidi elpiji membengkak, sementara masyarakat yang seharusnya menerima hak untuk gas rumah tangga murah justru tidak menikmati dan terpaksa membeli elpiji 12 kg. "Itu akan memberatkan."
(mdk/ard)