Aviliani: Indonesia banjir pengangguran terdidik pada 2020
Pertumbuhan jumlah lulusan perguruan tinggi tak mampu diimbangi dengan penambahan lapangan kerja.
Ekonom Aviliani memerkirakan Indonesia bakal dibanjiri pengangguran terdidik pada 2020. Ini lantaran pertumbuhan jumlah lulusan perguruan tinggi tak mampu diimbangi dengan penambahan lapangan kerja.
"Ke depan kita akan banyak pengangguran intelek karena sekarang kan pendidikan gratis. Yang sulit itu kesempatan kerja. Pengangguran terdidik akan tinggi," ucap Aviliani di Jakarta, Senin (1/9).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Untuk mencegah itu, dia menyarankan pemerintah untuk menggiatkan sertifikasi pekerja. Saat ini, sebanyak 95 persen pekerja Indonesia belum tersertifikasi.
"Kita jadinya enggak bisa kerja di luar. Orang lain malah bisa nanti kesini. Kita harus sertifikasi seperti bagaimana ahli las mendapat sertifikat internasional," tegasnya.
Agar optimal, lanjut Aviliani, sertifikasi pekerja sebaiknya diambil alih oleh Kementerian Pendidikan. Sebelumnya ditangani oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Dirjen ketenagakerjaan mustinya di pendidikan. Sertifikasi di pendidikan. Sertifikat itu kan seharusnya ketika sekolah. Kalau tidak ada kebijakan berkesinambungan. pengangguran ini bisa jadi masalah jangka menengah dan panjang."
Dia menambahkan, penurunan pengangguran saat ini berjalan melambat. Investasi yang tumbuh cenderung padat modal sehingga tidak menyerap banyak tenaga kerja. "Kita ingin investasi menyerap tenaga kerja. Pertumbuhan tenaga kerja formal terus melambat," tegasnya.
Saat ini, pertumbuhan tenaga kerja formal hanya didorong oleh peningkatan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ini merupakan efek dari pemekaran daerah yang masif.
"Sedangkan pekerja informal banyak, seperti perempuan kerja tak dibayar cenderung meningkat. Ini pekerjaan rumah untuk membedah kembali angkatan kerja," ucap Aviliani. "Padahal kita berharap lebih tinggi pekerja formal dan informal. Informal kadang pendapatan tidak mencapai upah minimum."
(mdk/yud)