Awal Kisah Sultan Ghozali Bisa Raup Rp1,5 Miliar Jual Foto Selfie di NFT
Sultan Ghozali menjual 932 foto selfie dirinya yang terjual lewat Non Fungible Token (NFT) di platform Opensea.io.
Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Sultan Gustaf Al Ghozali saat ini menjadi sorotan. Bagiamana tidak, dia sukses meraup keuntungan hingga Rp1,5 miliar dari penjualan swasfoto atau selfie dirinya yang dilakukannya setiap hari dalam lima tahun terakhir.
Menurut mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang itu, terdapat 932 foto selfie dirinya yang terjual lewat Non Fungible Token (NFT) di platform Opensea.io.
-
Apa yang Al Ghazali lakukan di dunia otomotif? Al Ghazali saat ini telah mendirikan tim drifter yang diberi nama Seven Speed Motorsport. Timnya baru saja diresmikan kemarin, dan Al berharap timnya dapat berkontribusi dalam memajukan dunia otomotif di Indonesia.
-
Apa arti dari 'sholat ghaib'? Sholat ghaib merujuk pada sholat yang dilakukan tanpa hadirnya fisik atau penampakan langsung, misalnya sholat jenazah.
-
Dimana Musik Ghazal berkembang? Musik Ghazal salah jenis musik tradisional yang berkembang di tanah Melayu, termasuk di Riau. Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Ghazal atau musik Ghazal merupakan orkestra Melayu yang mengusung unsur-unsur irama padang pasir atau Timur Tengah yang berkembang pesat di Kepulauan Riau.
-
Bagaimana cara Nurul Ghufron berusaha menghindari sanksi etik? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Dimanakah Kastil Zerzevan berada? Para arkeolog mengungkap temuan mengagumkan di bawah Kastil Zerzevan, yang terletak di Provinsi Diyarbakir, Turki tenggara.
-
Dimana Gajeuma berasal? Mengutip dari situs budaya-indonesia.org, alat musik tradisional dari Mentawai ini terbuat dari kulit biawak atau disebut kulit bate dalam bahasa setempat.
Dia bercerita, ratusan foto tersebut diunggahnya baru sekitar Desember 2021 lalu. "Awalnya berpikir mungkin lucu kalau ada kolektor yang punya (foto) saya," katanya dikutip dari Antara Semarang, Kamis (13/1).
Foto-foto unggahannya itu kemudian dipromosikan oleh komunitas NFT Indo. "Harga awal yang saya tawarkan sekitar USD 3," tambahnya.
Namun kemudian, banyak kolektor yang membeli, termasuk sejumlah pesohor tanah air. Beberapa pesohor yang ikut membeli hasil jepretan swafoto yang dilakukannya setiap hari mulai 2017 hingga hari ini tersebut di antaranya koki selebritas Arnold Purnono atau yang lebih dikenal dengam Chef Arnold serta selebgram Reza Arab.
Nilai jual 932 foto yang dijual lewat NFT Opensea tersebut, kata dia, mencapai Rp12 miliar, di mana 10 persen dari hasil penjualan itu menjadi haknya.
Ada 932 swafoto Ghozali yang buatnya sejak dirinya lulus SMK hingga memasuki semester 7 kuliahnya di Udinus.
Dana Didapat akan Diinvestasikan
Dia menceritakan, awal mula koleksi swafoto selama 5 tahun tersebut karena terinspirasi untuk membuat karya animasi timelapse. Ghozali masih memiliki target untuk meneruskan koleksi swafotonya tersebut hingga lulus kuliah nanti.
Adapun uang hasil penjualan foto dirinya itu, menurut dia, akan diinvestasikan untuk mewujudkan impiannya. Usai lulus kuliah, pemuda 22 tahun ini berkeinginan untuk bekerja di studio animasi, sebelum nantinya memiliki studio animasinya sendiri.
Sebelumnya, dunia digital semakin banyak menawarkan investasi kepada masyarakat. Jual beli dilakukan tanpa mewajibkan adanya pertemuan penjual dan pembeli. Terbaru, adalah investasi teknologi NFT atau non-fungible token.
Teknologi Blockchain tidak hanya soal Bitcoin, Ethereum, dan keuangan saja. Tetapi, juga hadir semakin dekat dengan menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar, salah satunya tentang NFT.
Mengutip keterangan Indodax kepada merdeka.com beberapa waktu lalu, NFT adalah sebuah duplikasi resmi yang menyerupai sebuah aset yang asli. Jadi, karya-karya seni atau karya teknologi yang diedarkan dan dijual secara resmi. Namun, barang aslinya hanya satu saja dan disimpan oleh si pencipta.
Kemudian pelelangan dilakukan secara terbuka dan karyanya akan ditukarkan atau dibeli dengan cryptocurrency. Setelah itu, si Pembeli akan tercatat sebagai pemilik atau memiliki sertifikasi yang resmi. Sebelumnya, suatu karya tersebut juga telah terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi bahwa teknologi NFT adalah bidang dari teknologi blockchain. "Sistem NFT tentunya cocok dengan pencipta atau penemu teknologi. Suatu karya dilelang dengan sistem NFT dan dibeli dengan kripto," katanya, ditulis Kamis (13/1).
Oscar mengatakan, karena menggunakan sistem blockchain, NFT mengadopsi sifat efisien, sehingga penjualan karya lewat NFT bisa terjadi secara fantastis. NFT juga mendukung sifat transparansi dan keamanan. Karena setiap karya akan tercatat di HAKI.
"NFT juga mengadopsi sifat blockchain yaitu transparansi dan keamanan. Jadi, pencipta atau penemu bisa mengamankan aset tersebut. Teknologi NFT juga tentunya bisa mengurangi dan memberantas pembajakan," sebutnya.
Menurut dia, teknologi ini juga membuat penggunaan kripto lebih banyak lagi. Tentunya, kemungkinan besar teknologi NFT dapat meningkatkan permintaan secara masif, sehingga harga kripto bisa meningkat.
Oscar berpendapat, blockchain adalah suatu bidang teknologi baru yang selama ini melahirkan Bitcoin dan altcoin. Kemudian juga melahirkan decentralized finance dan kemudian NFT. Ke depan, masih akan ada lagi bidang blockchain yang baru dan akan berkembang.
"Blockchain hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama ini. Bukan hanya soal teknologi dan financial atau bitcoin melulu, tetapi blockchain juga hadir semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, seperti NFT ini," katanya.
Untuk membeli karya NFT, biasa dilakukan dengan Ethereum. Aset kripto ini merupakan yang paling favorit setelah Bitcoin. Kenaikan harganya sangat fantastis secara tahunan.
(mdk/idr)