Niat Sholat Ghaib, Lengkap beserta Tata Cara dan Keutamaannya
Hukum sholat ghaib adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak.
Hukum sholat ghaib adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak.
Niat Sholat Ghaib, Lengkap beserta Tata Cara dan Keutamaannya
Sholat ghaib merujuk pada sholat yang dilakukan tanpa hadirnya fisik atau penampakan langsung, misalnya sholat jenazah.
Meskipun tidak terlihat oleh orang-orang umum, sholat ini tetap dilakukan secara langsung oleh orang yang memimpin sholat dan yang ikut sholat, di hadapan jenazah.
Hukum sholat ghaib adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak.
-
Bagaimana cara melakukan sholat ghaib? Sholat ghaib dilakukan dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud.
-
Bagaimana niat sholat jamak? Ushollii fardhol maghribi tsalaatsa rakaaatin majmuu’an ma’al ‘isyaai jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi taaalaa Artinya: “Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama dengan isya, dengan jamak taqdim, fardhu karena Allah Taaala“
-
Bagaimana membaca niat sholat? Niat adalah tidakan dalam hati untuk melakukan sesuatu.
-
Bagaimana niat Sholat Jamak? Niat sholat jamak taqdim sholat Dzuhur dan Ashar Sholat Dzuhur أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ مَجْمُوعًا إِلَيْهِ الْعَصْر أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ آدَاءً لِلهِ تَعَالَى Ushallii fardhadzh dzhuhri jam'a taqdiimin majmuu'an ilaihil 'ashru arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa Artinya: “Saya niat sholat fardhu Dzhuhur dengan jamak taqdim dijamak bersama Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.“
-
Apa itu sholat ghaib? Sholat ghaib dilakukan untuk memberi doa pada saudara sesama Muslim yang sudah meninggal dunia.
-
Apa bacaan niat sholat taubat? Nawaitu shalata sunnata taubatin rak’ataini lillahi ta’ala
Namun apabila sebagian umat Islam sudah melaksanakan sholat ghaib tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya.
Berikut bacaan niat sholat ghaib dan tata caranya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Asal-Usul Sholat Ghaib
Mengutip NU Online, awal kisah sholat ghaib adalah saat kematian Raja Najasyi, Ashhamah bin Abjar, sang penguasa negeri Habasyah (sekarang Etiopia).
Ia wafat pada Rajab 9 Hijriyah. Kewafatan Raja Najasyi memiliki nilai tersendiri bagi sejarah dan hukum Islam. Karena dari sanalah kemudian muncul syariat untuk melakukan sholat ghaib, sholat atas jenazah yang tidak di tempat.
Meski demikian, Rasululah SAW tak hanya melaksanakan sholat ghaib untuk Raja Najasyi saja.
Melainkan juga untuk tiga sahabat lainnya, yaitu Mu’awiyah bin Mu’awiyah al-Muzanni yang wafat di Madinah, Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abu Thalib yang keduanya menjemput syahid dalam pertempuran Mu’tah saat melawan kekaisaran Romawi Timur.
Dalil tentang Sholat Ghaib
Dalil tentang sholat ghaib di antaranya adalah dari riwayat dari Abu Hurairah ra:
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya,
“Sungguh Nabi saw memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat sholat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (shalat Ghaib).” (Alawi Abbas al-Maliki, Hasan Sulaiman an-Nuri, Ibânatul Ahkâm Syarhul Bûlugil Marâm, juz II, halaman 173).
Niat Sholat Ghaib
Niat sholat ghaib diklasifikasi tergantung jenis kelamin, jumlah jenazah, dan status mushalli-nya apakah menjadi imam, makmum, atau shalat sendiri.
Berikut bacaan niat sholat ghaib lengkap yang dapat Anda hafal dan baca saat menunaikannya:
1. Niat sholat ghaib jenazah laki-laki
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلَانِ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî ‘alâ mayyiti (fulân) al-ghâ-ibi arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat sholat ghaib jenazah perempuan
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَةٍ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal kifayâti imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat sholat ghaib jenazah beberapa orang (bisa dihitung)
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَيْنِ/مَيِّتَتَيْنِ (فُلَانٍ وَفُلَانٍ-فُلَانٍ وَفُلَانَةٍ/فُلَانَةٍ وَفُلَانَةٍ) الْغَائِبَيْنِ/الْغَائِبَتَيْنِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî ‘alâ mayyitaini/mayyitataini ‘Fulânin wa Fulânin—Fulân wa Fulânah/Fulanâh wa Fulânah’ al-ghaibaini/al-ghaibataini arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
“Saya menyalati dua jenazah ‘Si Fulan dan Si Fulan/Si Fulan dan Si Fulanah/Si Fulanah dan Si Fulanah (sebutkan nama)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
4. Niat shalat ghaib jenazah banyak (misal, 1 desa korban bencana alam)
أُصَلِّي عَلَى جَمِيعِ مَوْتَى قَرْيَةِ كَذَا الْغَائِبِينَ الْمُسْلِمِينَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di desa ‘...’ (sebutkan nama desanya) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
Tata Cara Sholat Ghaib Jenazah Laki-laki
Sholat ghaib dilakukan dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud.
Diawali dengan membaca niat, kemudian membaca surat al-fatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram).
Kemudian takbir kedua membaca selawat atas nabi minimal selawat pendek “allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”.
Lalu mendoakan mayit setelah takbir ketiga yang berbunyi:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu (untuk Jenazah laki-laki)
Allahummaghfirlaha, warhamha, wa ‘afihi wa’fu anha (untuk Jenazah perempuan)
Artinya: Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia.
Terakhir, setelah rakaat keempat disunahkan membaca doa sebelum salam.
Adapun doa setelah takbir keempat adalah:
اللهم لاتحرمنا أجره ولاتفتنا بعده واغفرلنا وله
Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu
Artinya:
Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitnah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia.
Keutamaan Sholat Ghaib
Istilah "shalat ghaib" atau "sholat mayit" mengacu pada sholat yang dilakukan secara khusus untuk seorang muslim yang telah meninggal dunia, meskipun kita tidak dapat melihat jenazahnya.
Dalam Islam, shalat jenazah dilakukan secara langsung di hadapan jenazah dan merupakan salah satu bentuk doa dan penghormatan terakhir untuk mayit.
Keutamaan shalat jenazah yang dilakukan secara langsung di hadapan jenazah antara lain:
Perintah dalam Islam
Sholat jenazah diwajibkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi mayit. Nabi Muhammad SAW menyampaikan tata cara sholat jenazah kepada umatnya.
Menunjukkan Solidaritas dan Keikhlasan
Sholat jenazah merupakan ungkapan solidaritas umat muslim dan menunjukkan keikhlasan dalam menghadapi kematian. Dengan bersama-sama melaksanakan sholat jenazah, umat Islam menunjukkan perasaan kasih sayang dan perhatian terhadap saudara seiman yang telah meninggal.
Doa untuk Pengampunan dan Rahmat
Dalam sholat jenazah, umat muslim berdoa untuk pengampunan dosa mayit, masuknya mayit ke dalam surga, dan menerima rahmat Allah. Ini mencerminkan harapan akan kebaikan dan keselamatan bagi orang yang telah meninggal.