Niat Sholat Sebelum atau Sesudah Takbiratul Ihram? ini Jawabannya Menurut Buya Yahya
Banyak orang masih bingung mengenai kapan seharusnya niat diucapkan, apakah sebelum, saat, atau setelah takbiratul ihram.
KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk melafalkan niat sholat. Sebagai seorang pengasuh di Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang terletak di Cirebon, Buya Yahya sering membahas berbagai tema seputar ibadah dengan tujuan untuk meluruskan pemahaman umat tentang praktik keagamaan.
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan kapan seharusnya niat sholat diucapkan. Banyak orang merasa bingung mengenai waktu yang tepat untuk melafalkan niat, apakah seharusnya sebelum, saat, atau setelah takbiratul ihram.
-
Mengapa doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram? Doa Iftitah ini bisa dilafalkan sebelum membaca ta’awwudz serta surat Al-Fatihah, baik sedang sholat berjamaah maupun sendirian.
-
Bagaimana cara melakukan Takbiratul Ihram? Takbiratul ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat. Setelah berdiri dengan tegak dan tenang, seseorang membaca takbiratul ihram dengan suara jelas dan tegas, sambil mengangkat kedua tangannya ke samping atau ke atas sejajar dengan bahu.
-
Kapan bacaan takbiratul ihram? Takbiratul ihram adalah takbir pertama yang dibaca ketika memulai salat atau ibadah lainnya yang memerlukan takbiratul ihram.
-
Bagaimana cara melakukan takbiratul ihram? Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan yang sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) dan sejajar dada (untuk perempuan), dan telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat dengan mengucap, 'Allahu Akbar'
-
Kapan Takbiratul Ihram dibaca? Takbiratul ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat.
-
Apa makna dari Takbiratul Ihram? Melansir dari wawancara bersama Cak Nur oleh Hamzah, S.Ag. MH., substansi takbiratul al ihram (takbir yang mengharamkan) artinya setelah takbir ihram tersebut kita diharamkan berbicara, makan, minum dan lain sebagainya karena akan membatalkan salat itu sendiri.
Penjelasan ini diambil dari tayangan video yang tersedia di kanal YouTube @Nashul. Dalam video tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya memahami makna dan waktu niat sholat.
Ia menyatakan bahwa niat sholat seharusnya tidak diucapkan sebelum takbiratul ihram, melainkan harus ada saat takbiratul ihram diucapkan. Menurutnya, niat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sholat itu sendiri.
"Niat itu waktunya saat kita mengucapkan takbiratul ihram, bukan sebelumnya. Ketika kita mengucapkan 'Allahu Akbar,' niat harus hadir di dalam hati," jelas Buya Yahya.
Selanjutnya, Buya Yahya menguraikan tiga derajat dalam niat sholat. Yang pertama adalah niat yang mencakup maksud untuk melaksanakan sholat. Ini berarti bahwa seseorang harus benar-benar memiliki keinginan untuk menunaikan sholat sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
Dengan demikian, pemahaman yang benar mengenai niat sangat penting agar ibadah yang dilakukan dapat diterima dan sesuai dengan syariat.
Niat
Langkah kedua dalam niat adalah memilih jenis sholat yang akan dilaksanakan. Contohnya, seseorang perlu mengetahui apakah ia akan melaksanakan sholat Dzuhur, Ashar, atau sholat lainnya.
Selanjutnya, niat juga harus mencakup keyakinan akan kewajiban sholat tersebut. Dengan kata lain, individu harus yakin bahwa sholat yang mereka lakukan adalah suatu kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah.
"Jika ketiga elemen ini terpenuhi, maka niat dalam sholat sudah dianggap sah," tambah Buya Yahya.
Buya Yahya juga memberikan contoh niat sederhana yang bisa dihadirkan saat takbiratul ihram. Misalnya, saat melaksanakan sholat Dzuhur, seseorang cukup menghadirkan niat dalam hati, "Ushalli fardhadz dzuhri " yang berarti "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur."
Ia menekankan bahwa niat tidak perlu diucapkan dengan suara keras atau dalam bentuk bacaan tertentu. Yang terpenting adalah niat tersebut hadir di dalam hati dan sesuai dengan sholat yang akan dilaksanakan.
"Yang wajib dalam niat adalah menghadirkan maksud untuk melaksanakan sholat, menentukan sholatnya, dan meyakini kefardhuannya. Tidak perlu tambahan apapun," jelasnya lebih lanjut.
Lebih jauh, Buya Yahya menegaskan bahwa niat merupakan syarat sah dalam sholat. Tanpa niat yang benar, sholat seseorang dianggap tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami tata cara niat dengan tepat.
Dengan memahami hal ini, diharapkan setiap individu dapat melaksanakan sholat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Niat Bagaikan Ruh Dalam Sholat
Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengingatkan pentingnya niat dalam setiap ibadah yang dilakukan oleh umat Islam. Ia menjelaskan bahwa niat merupakan esensi dari setiap ibadah, termasuk dalam pelaksanaan sholat.
"Niat itu ibarat ruh dalam sholat. Tanpa niat, sholat menjadi hampa dan tidak berarti," ungkapnya.
Selain itu, Buya Yahya juga memberikan beberapa tips praktis bagi mereka yang sering merasa ragu mengenai niat yang akan diucapkan.
Ia menyarankan agar umat Islam mempersiapkan niat sebelum melaksanakan sholat, tetapi harus menghadirkannya dengan sempurna pada saat takbiratul ihram.
"Jika Anda sering ragu, biasakan untuk mengingatkan diri tentang niat sebelum memulai sholat. Namun, tetap pastikan bahwa niat itu hadir saat takbiratul ihram," katanya.
Buya Yahya juga menekankan bahwa keraguan dalam niat dapat diatasi dengan meningkatkan pemahaman dan keyakinan mengenai tata cara sholat, sehingga pelaksanaan sholat dapat dilakukan dengan lebih khusyuk dan tenang.
Dengan harapan agar umat Islam bisa memahami betapa pentingnya niat dalam setiap ibadah, ia menegaskan bahwa niat yang benar akan membawa keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah. Penjelasan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam melaksanakan sholat dengan benar. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan tidak ada lagi kebingungan mengenai kapan seharusnya niat diucapkan.
Sebagai penutup, Buya Yahya kembali mengingatkan bahwa sholat merupakan ibadah utama yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Salah satu kunci untuk mencapai kesempurnaan dalam sholat adalah dengan memiliki niat yang tulus dan sesuai dengan syariat.
"Niat adalah awal dari setiap ibadah. Pastikan niat Anda benar, agar sholat Anda diterima oleh Allah," pesannya.
Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi umat Islam yang masih bingung tentang tata cara niat dalam sholat. Semoga dengan pemahaman ini, ibadah sholat dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul