Doa Menutup Mata Jenazah dan Artinya, Perlu Tahu
Doa menutup mata jenazah merupakan bagian dari adab dan tata cara pengurusan jenazah dalam Islam.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk saling membantu dan peduli kepada sesama umat muslim lainnya. Perbuatan ini tidak hanya berlaku pada mereka yang masih hidup, tapi juga umat muslim yang telah meninggal.
Mengurus umat Islam yang meninggal juga dianggap sebagai tanggung jawab bagi muslim lainnya, khususnya bagi mereka yang dekat dengan jenazah. Ada empat hal yang wajib kita lakukan terhadap jenazah, yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan.
-
Kenapa harus menghafalkan doa sholat jenazah? Doa sholat jenazah takbir ke 1, 2, 3, 4 wajib dihafalkan oleh umat Islam.
-
Apa yang dibaca dalam Doa Jenazah? Di dalam pelaksanaan sholat jenazah, terdapat lafaz bacaan doa jenazah. Cara membaca doa ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin sang mayit, yaitu laki-laki atau perempuan. Perbedaan tersebut terletak pada dhomirnya. Doa untuk mayit memiliki tiga dhomir, yaitu hu, haa, dan hum. Doa jenazah dibaca pada saat pelaksanaan sholat jenazah setelah takbir ke tiga.
-
Kenapa Doa Jenazah dibaca? Perintah mendoakan seseorang yang telah meninggal dunia ini tertuang dalam sebuah hadis pada Kitab Al-Adzkar an-Nawawi yang berbunyi: 'Dari Ummu Salamah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ketika kalian menyaksikan orang sakit atau meninggal maka berkatalah yang baik. Sesungguhnya malaikat mengamini terhadap apa yang kalian katakan.'(H.R. Muslim).
-
Bagaimana cara membaca Doa Jenazah? Cara membaca doa ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin sang mayit, yaitu laki-laki atau perempuan. Perbedaan tersebut terletak pada dhomirnya. Doa untuk mayit memiliki tiga dhomir, yaitu hu, haa, dan hum.
-
Bagaimana tata cara sholat jenazah? Tata cara sholat jenazah yang pertama yakni diawali dengan niat. Niat ini bisa dilafalkan dalam hati atau diucapkan dengan bersamaan dilakukannya gerakan takbiratul ihram. Adapun bacaan mengenai sholat jenazah munfarid saat jenazah di depan kita berjenis kelamin laki-laki yakni sebagai berikut,أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَىUshalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.
Namun terkadang ada hal-hal lain yang tidak terduga terjadi, seperti misalnya mata jenazah yang terbuka. Dalam kasus ini, kita sebagai seorang muslim penting untuk menutup mata si jenazah, bahkan ada bacaan doa untuk menutup mata jenazah.
Dalam artikel berikut ini, kami akan menyampaikan bagaimana bacaan doa menutup mata jenazah yang perlu Anda tahu.
Doa Menutup Mata Jenazah
Ketika melihat jenazah yang matanya masih terbuka, maka kita perlu membantu untuk menutupnya. Hal ini juga pernah terjadi pada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Saat itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mendatangi Abu Salamah yang telah menghembuskan nafas terakhirnya sedangkan kedua matanya masih terbuka. Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memejamkan kedua mata Abu Salamah dan berkata:
إن الروح إذا قبض تبعه البصر
‘’Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka pandangan matanya mengikutinya” (HR. Muslim).
Terkait dengan hal ini, Imam ash Shan’aniy berkata: “Di dalam perbuatan Nabi ini (memejamkan Abu Salamah) terdapat dalil atas disunnahkannya perbuatan ini dan seluruh ulama’ kaum muslimin telah sepakat atas hal ini”.
Imam asy Syaukaniy berkata: “Di dalamnya terdapat penjelasan disyari’atkan memejam kan mata orang yang telah meninggal dunia.Imam an Nawawiy mengatakan: Ulama’ kaum muslimin telah sepakat atas hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa hikmaknya adalah agar tidak jelek pemandangan wajahnya”.
Ketika hendak menutup mata jenazah, sebenarnya tidak ada dzikir atau doa tertentu yang diajarkan. Adapun yang diriwayatkan oleh imam Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf dan imam Al-Baihaqiy dalam Sunan Al-Kubra tentang dzikir ketika memejamkan mata jenazah dari Bakr bin Abdillah rahimahullah bahwasanya beliau berkata:
“Jika engkau memejamkan mata jenazah maka katakanlah:
بسم الله و على ملة رسول الله
Bismillah wa a’la millati rasul lillahi sallohu alaihi wa sallam
“Dengan menyebut nama Allah dan di atas agama Rasulullah”
Bacaan ini sebenarnya hanyalah pendapat beliau tanpa didasari oleh hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi tidak ada dzikir atau bacaan doa yang shahih dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dalam masalah ini.
Mendoakan Jenazah
Usai menutup mata jenazah, ada doa yang dianjurkan untuk dibaca. Doa ini dibaca oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam setelah memejamkan mata Abu Salamah:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ (لِفُلاَنٍ) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ
Allaahummaghfir (lifulaan), warfa’ darojatahu fil mahdiyin, wakhlufhu fii ‘aqibihil ghoobiriin, waghfir lanaa wa lahu, yaa robbal ‘aalamiin, wafsah lahu fii qobrihi wa nawwir lahu fiihi.
Artinya: Ya Allah, ampunilah (Sebut nama mayat tersebut), Ya Allah angkatlah derajatnya beserta orang-orang yang mendapat petunjuk dari mu, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan ampunilah dia, wahai Tuhan sekalian alam semesta. Lebarkan kuburannya dan berikanlah cahaya di alam kuburnya.
Keutamaan Mengurus Jenazah
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ، فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ ، قِيلَ: وَمَا القِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الجَبَلَيْنِ العَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menyalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Dan barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menguburkannya, maka baginya pahala dua qirath.” Ditanyakan kepada beliau, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath?” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا، فَإِنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيرَاطَيْنِ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أَنْ تُدْفَنَ، فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطٍ
“Barangsiapa mengiringi jenazah muslim karena iman dan mengharapkan balasan (pahala) dan dia selalu bersama jenazah tersebut sampai disalatkan dan selesai dari penguburannya, maka dia pulang dengan membawa dua qirath. Setiap qirath setara dengan gunung Uhud. Dan barangsiapa menyalatkannya dan pulang sebelum dikuburkan, maka dia pulang membawa satu qirath.” (HR. Bukhari)
Mengurus jenazah dalam Islam memang memiliki keutamaan yang sangat signifikan, baik dari segi spiritual maupun sosial. Berikut adalah beberapa keutamaan dalam mengurus jenazah:
1. Mendapatkan Pahala dari Allah SWT
Salah satu keutamaan utama dalam mengurus jenazah adalah pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT. Mengurus jenazah, termasuk memandikan, mengkafani, menyalati, dan menguburkan, merupakan amalan yang sangat dihargai. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang mengiringi jenazah seorang Muslim hingga dimakamkan akan mendapatkan dua qirath pahala, masing-masing seberat gunung Uhud. Ini menunjukkan betapa besar ganjaran bagi mereka yang melaksanakan tugas ini dengan penuh keikhlasan.
2. Menunjukkan Solidaritas Sesama Muslim
Mengurus jenazah juga merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian antar sesama Muslim. Ketika seorang Muslim meninggal dunia, umat Islam lainnya diharapkan untuk hadir dan membantu keluarga yang ditinggalkan. Hal ini mencerminkan rasa persaudaraan dan dukungan dalam menghadapi kehilangan. Dengan demikian, kegiatan ini memperkuat ikatan sosial di antara anggota komunitas.
3. Meringankan Beban Keluarga Jenazah
Mengurus jenazah dapat meringankan beban emosional dan praktis bagi keluarga yang ditinggalkan. Proses pengurusan jenazah sering kali menjadi waktu yang sulit bagi keluarga, dan dukungan dari komunitas dapat membantu mereka melewati masa berduka ini. Dengan adanya orang-orang yang siap membantu, keluarga dapat lebih fokus pada proses berduka dan mengenang orang yang telah meninggal.
4. Mengingatkan akan Kematian
Mengurus jenazah juga berfungsi sebagai pengingat akan kematian dan kehidupan setelah mati. Proses ini mengajak setiap individu untuk merenungkan kefanaan hidup dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dengan menyaksikan kematian orang lain, umat Islam diingatkan untuk memperbaiki amal ibadah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.