Awasi pembangunan 35.000 MW, PLN bentuk direktorat baru
Direktorat tersebut bakal bertanggung jawab terkait pembangunan pembangkit listrik dari Sabang hingga Merauke.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah merombak struktur organisasi perusahaan. Hal ini merupakan upaya mendorong pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW),
Direktur Keuangan PLN Sarwono menjelaskan PLN membentuk tujuh direktorat baru yaitu direktorat regional. Direktorat tersebut bakal bertanggung jawab terkait pembangunan pembangkit listrik dari Sabang hingga Merauke.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
"Sekarang kami memiliki tujuh direktur regional yang bertanggungjawab terhadap pengembangan infrastruktur listrik di berbagai wilayah dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia," ujar Sarwono di kantornya, Jakarta, Rabu (20/1).
Sarwono mengatakan perubahan ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, kata dia, direktorat ini tak membuat rumit birokrasi. Lantaran, tujuh direktorat hanya konsentrasi pada tiap-tiap regional di wilayah masing-masing.
"Dulu sebelum ada direktur regional, misalnya di Papua dia butuh listrik, dia melapor ke PLN setempat, nanti diteruskan ke Direktur Investasi, lalu ke GM, lalu ke Pengadaan. Harus lewat beberapa direktur. Dengan adanya direktur regional, semuanya satu pintu end to end. Jadi kalau di Papua butuh listrik, dari mulai pengajuan, sampai pemasangan, sampai pengaduan pemadaman, semuanya cukup ketemu satu orang. Lebih efisien secara kinerja," kata dia.
Selain itu, PLN juga meminta kontraktor pelaksana wajib mendorong pembangunan pembangkit guna mensukseskan program 35.000 MW. Dari PPA yang sudah disepakati, PLN meminta untuk segera dilakukan pembangunan fisik. Dengan adanya kewajiban dana investasi bisa disalurkan pada pekerjaan fisik tanpa perlunya persetujuan pendanaan.
"Tapi dengan komunikasi dengan kontraktor saya bilang. Dalam tender kan setiap kontraktor harus memiliki dana internal sebesar 30 persen dari nilai kontrak. Nah saya katakan, dana itu saja dipakai untuk melakukan pembangunan sambil jalan. Jadi tidak perlu tunggu financial close baru pekerjaan dilakukan," pungkas dia.
Baca juga:
Sokong proyek 35 ribu MW, PLN butuh tambahan 5.558 pekerja
Sindiran Menko Rizal: 18.000 MW terbangun saja itu sudah prestasi
Indonesia Infrastruktur Finance targetkan biayai listrik 8.000 MW
ESDM pastikan pendanaan proyek setrum 35 ribu MW aman
PLN pelajari kegagalan SBY bangun proyek pembangkit FTP 1 dan 2
ESDM sebut Perpres proyek listrik 35 ribu MW terbit awal 2016
PLN butuh payung hukum bangun jalur transmisi 42.000 km