Bahaya penyakit di bungkus rokok tak efektif kurangi konsumsi
Kepala Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teguh Dartanto mengatakan, dampak iklan tidak sampai membuat pecandu menghentikan kebiasaannya, melainkan hanya menimbulkan perasaan tidak enak sesaat saja.
Warga Indonesia, baik perokok maupun tidak pasti sudah sangat familiar dengan iklan bahaya merokok yang terpampang jelas di setiap bungkus rokok. Produsen rokok memang diwajibkan untuk menyebarluaskan bahaya mengonsumsi batangan tembakau tersebut di tiap bungkusnya.
Meski begitu, banyak pihak menilai, imbauan tersebut tidak sepenuhnya efektif untuk mengurangi angka perokok yang kian hari kian bertambah.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Di mana lokasi home industry produksi ekstasi dan pil koplo yang dibongkar? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
-
Di mana pabrik perakitan motor listrik Rakata berada? Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
Kepala Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teguh Dartanto mengatakan, dampak iklan tidak sampai membuat pecandu menghentikan kebiasaannya, melainkan hanya menimbulkan perasaan tidak enak sesaat saja.
"Sebenarnya, iklan rokok itu impact-nya tidak begitu efektif. Orang hanya takut, tapi enggak membuat berhenti. Hanya ada perasaan tidak enak dan nyaman saja," ungkap dia di Jakarta, Senin (25/6).
Dia pun menganggap, keberadaan iklan itu merupakan sebuah kebijakan yang serba salah, lantaran hal tersebut turut memberikan pemasukan bagi pendapatan daerah dan negara.
Oleh karena itu, Teguh menyatakan, isu pengendalian rokok yang pihaknya gencar kampanyekan tidak akan bisa 100 persen efisien dalam waktu dekat ini. Namun begitu, dia percaya, meninggikan harga rokok dapat menjadi titik awal untuk mengatur peredaran rokok di tengah masyarakat.
"Saya rasa tidak ada solusi instan. Rokok mahal adalah sebuah proses bagaimana kita nantinya bisa mengendalikan peredaran rokok," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)