Bambang Subianto, Menkeu Era Presiden BJ Habibie Meninggal Dunia
Jenazah Bambang rencananya akan disemayamkan di Jalan Kemang Dalam IXF Nomor 27, Jakarta Selatan. Sementara untuk informasi pemakaman masih dalam diskusi keluarga yang ditinggalkan
Berita duka datang dari mantan tokoh keuangan Indonesia. Mantan Menteri Keuangan era reformasi Bambang Subianto meninggal dunia hari ini.
Mantan Menkeu kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998—1999 ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah pada pukul 16.54 WIB.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu Kelicuk? Salah satu sajian khas masyarakat Suku Rejang memiliki bentuk yang unik seperti silinder. Pastinya, makanan ini menyehatkan.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
"Telang berpulang dengan tenang di hari Jumat, 4 November 2022 jam 16:54 di RS Pondok Indah, Bambang Subianto bin Ikhsan Kamil," tulis pesan berantai yang diterima merdeka.com, dikutip di Jakarta, Jumat (4/11).
Jenazah Bambang rencananya akan disemayamkan di Jalan Kemang Dalam IXF Nomor 27, Jakarta Selatan. Sementara untuk informasi pemakaman masih dalam diskusi keluarga yang ditinggalkan.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi,Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari.
"Iya, betul," kata Puspa saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Jumat (4/11).
Sebagai informasi Bambang Subianto pada lahir 10 Januari 1945. Beliau merupakan Menteri Keuangan RI pada Kabinet Reformasi Pembangunan yang menjabat dari 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.
Bambang menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 1973 di Institut Teknologi Bandung. Setelahnya dia bergabung dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) sebagai peneliti, dan tak lama kemudian (1975) sebagai seorang dosen di FEUI.
Karier Bambang Subianto di Pemerintahan
Pada tahun 1988, Bambang Subianto bergabung dengan Departemen Keuangan dan ditugaskan sebagai Direktur pada Direktorat Institut Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau dipromosikan sebagai Dirjen pada Direktorat Lembaga Keuangan di Departemen Keuangan.
Di tengah krisis moneter pada bulan Januari 1998, Dr. Bambang Subianto ditunjuk sebagai Kepala BPPN yang pertama. Dan pada bulan Mei 1998 menjadi Menteri Keuangan Indonesia (1998 - 1999).
Setelah berkiprah di berbagai macam karier dalam layanan publik, Bambang bergabung dengan Ernst & Young, sebagai partner pada bulan Juli 2000, dan pensiun pada tahun 2005.
Selanjutnya pada tahun 2009 menjadi pimpinan PP. Arghajata Consulting, perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi manajemen, di samping berperan sebagai Komisaris di berbagai perusahaan (antara lain PT Star Energy Investments 2008 -2011, PT Unilever Indonesia 2008 - 2015, PT Jamsostek 2009 -2014).
"Mohon maafkan kesalahan selama beliau mejalani kehidupan. Dan mohon mendoakan agar beliau husnul khotimah dan dibimbing Allah azza wa jalla dalam menjalani alam-alam berikut," tulis berita duka.
Bambang menjabat sebagai menteri keuangan pada 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Dia menjadi bagian dari Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie. Bambang pun tercatat sebagai komisaris di berbagai perusahaan, antara lain di PT Star Energy Investments (2008—2011), PT Unilever Indonesia (2008—2015), dan PT Jamsostek (2009—2014).
(mdk/idr)