Bank Dunia Ingatkan Ancaman Dampak Bangkrutnya Bumiputera dan Jiwasraya
Bank Dunia atau World Bank memberi catatan tentang likuiditas Bumiputera 1912 dan Asuransi Jiwasraya yang merosot dan harus segera ditangani. Bank Dunia menyebut Bumiputera dan Jiwasraya gagal memenuhi kewajibannya. Mengatasi hal ini, Bank Dunia memberikan sejumlah solusi.
Bank Dunia atau World Bank memberi catatan tentang likuiditas Bumiputera 1912 dan Asuransi Jiwasraya yang merosot dan harus segera ditangani. Bank Dunia menyebut Bumiputera dan Jiwasraya gagal memenuhi kewajibannya.
"Perusahaan mungkin saja akan menjadi tidak likuid dan membutuhkan perhatian sesegera mungkin," demikian tulis laporan bertajuk Global Economic Risks and Implications for Indonesia, Senin (9/9).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Bank Garansi QLola by BRI diluncurkan? Kehadirzn layanan Bank Garansi di QLola by BRI kini kian memudahkan para pelaku usaha.
-
Apa itu Asuransi Lentera? Asuransi LENTERA merupakan produk Asuransi Berjangka atau term life yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam kehidupan para pemegang polis dan orang tercinta.
-
Siapa yang mengeluarkan Asuransi Lentera? Tahukah Anda jika BRI Life, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), melalui anak perusahaan, telah menghadirkan Asuransi LENTERA?
-
Apa yang dilakukan Allianz Syariah di Jawa Barat? Allianz Syariah yang mengusung nilai kebaikan dan kebersamaan, berkomitmen untuk semakin aktif menghadirkan layanan asuransi syariah kelas dunia yang relevan serta membawa prinsip "Kebaikan yang Menguatkan" agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.
-
Kenapa memiliki asuransi bisa membuat hidup lebih tenang? Memiliki asuransi sedari dini dapat membantumu terhindari dari hal-hal buruk yang tak diingini. Selain itu, asuransi juga bisa membuat kehidupan lebih tenang berkat kegunaannya yang mengcover berbagai biaya tak terduga, seperti perawatan rumah sakit, kecelakaan, dan sebagainya.
Imbauan ini mempertimbangkan fakta bahwa setidaknya 7 juta orang di Indonesia telah menjadi anggota dua asuransi ini dengan jumlah polis yang mencapai 18 juta. Kebanyakan nasabah ini berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Mengatasi hal ini, Bank Dunia memberikan sejumlah solusi. "Pertama, lakukan penilaian mengenai kesenjangan aktuaria. Kedua, lakukan pemulihan atau penyelesaian," terang laporan tersebut.
Sebelumnya, Bumiputera dan Jiwasraya dilaporkan gagal bayar klaim nasabah. Tahun lalu, Jiwasraya tercatat menunda pembayaran klaim sebesar Rp 802 miliar kepada 711 pemegang polis.
Meski demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih bungkam dan akan mendiskusikan masalah ini nanti. Padahal, kerugian yang ditanggung nasabah semakin membengkak.
Secara umum, laporan Bank Dunia ini membahas tentang masalah keuangan di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dilaporkan akan terus melambat karena produktivitas yang lemah ditambah pertumbuhan tenaga kerja yang juga lambat.
Oleh karenanya, Bank Dunia menyarankan Indonesia untuk meningkatkan angka Foreign Direct Investment (FDI). Caranya dengan membangun kredibilitas bisnis, kepastian hukum dan kesesuaian dengan kebijakan pemerintah sehingga investor tertarik masuk ke RI.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Bank Dunia Minta OJK Waspadai Konglomerasi Keuangan dan Industri Asuransi RI
Bank Dunia Ingatkan Ancaman Dana Asing Kabur, Pemerintah akan Permudah Investasi
Bank Dunia Sarankan Pemerintah Jokowi Beri Karpet Merah Investor Asing
Bank Dunia Siap Beri Utang USD 2 Miliar ke Indonesia
Bappenas Luncurkan Program Hitung Dampak Kekayaan Alam ke Perekonomian RI
Bank Dunia Turun Tangan Atasi Wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo
Bank Dunia Sebut 80 Persen Lahan Sawit RI Bermasalah, Ini Tanggapan Luhut