Bank Indonesia: Konsumsi Rumah Tangga RI Masih Bagus Meski Tidak Kuat
Konsumsi rumah tangga di kuartal II-2019 mencapai 5,17 persen, meningkat dari periode sebelumnya yang mencapai 5,02 persen. Angka ini juga masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar 5,16 persen.
Direktur eksekutif departemen komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko menyebut bahwa konsumsi di Indonesia masih positif di tengah gejolak ekonomi global. Seperti konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh positif sejak tahun 2017.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga di kuartal II-2019 mencapai 5,17 persen, meningkat dari periode sebelumnya yang mencapai 5,02 persen. Angka ini juga masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar 5,16 persen.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Konsumsi rumah tangga menurut BI masih bagus meskipun tidak kuat. Karena rata-rata bisa di angka 5 persen. Tapi kalau dilihat trennya dari 2017 ini kan terus meningkat. Ini artinya konsumsi rumah tangga masih mampu untuk spending," kata Onny di Bali, Jumat (27/9).
Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit juga masih positif di 15,27 persen, angka ini menurun dari periode sebelumnya di 16,95 persen. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan konsumsi lembaga nonprofit ditunjang oleh masa pemilu.
"Ini naik karena kemarin ada pemilu. Tapi sudah tidak naik-naik lagi karena sudah tidak ada pemilu," imbuhnya.
Selain itu, konsumsi pemerintah juga terus meningkat. Pada kuartal II-2019, konsumsi pemerintah mencapai 8,23 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya di 5,21 persen. Menurutnya, peningkatan ini didorong oleh program bantuan sosial (bansos) yang terus digalakkan oleh pemerintah.
"Dari tahun ke tahun bansosnya dinaikin terus sehingga ini berpengaruh terhadap konsumsi. Jari kalau dilihat dari konsumsi ini masih menarik," jelasnya.
Baca juga:
Tren Belanja Online Milenial Topang Pertumbuhan Ekonomi RI 2020
Menko Darmin Optimis Penurunan DP KPR dan KKB Dongkrak Daya Beli
ADB Revisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Menjadi 5,1 Persen
BI Sebut Ekonomi RI Masih Kuat Ditunjang Anak Muda Suka Belanja
BPS: Jual Beli Online Masih Didominasi Masyarakat Pulau Jawa
KSPI Nilai Kenaikan Iuran BPJS Buat Daya Beli Masyarakat Jatuh