Bank Indonesia Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tembus 6,1 Persen, Ini Alasannya
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan ekonomi Indonesia mampu tumbuh pada kisaran 6,1 persen pada 2024. Percepatan pembangunan infrastruktur dan serangkaian kebijakan deregulasi yang ditempuh selama ini akan meningkatkan produktivitas perekonomian ke depan.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan ekonomi Indonesia mampu tumbuh pada kisaran 6,1 persen pada 2024. Percepatan pembangunan infrastruktur dan serangkaian kebijakan deregulasi yang ditempuh selama ini akan meningkatkan produktivitas perekonomian ke depan.
"Dalam jangka menengah, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi lagi yaitu mencapai kisaran 5,5 sampai 6,1 persen pada tahun 2024," ujar Perry di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi juga didorong oleh serangkaian kebijakan reformasi struktural yang difokuskan pada peningkatan 3 hal penting. Pertama, daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia dan produktivitas.
"Kedua, kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan, ketiga pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata," jelas Perry.
Dengan akselerasi reformasi struktural di berbagai bidang tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,1 persen pada tahun 2024 dengan defisit transaksi berjalan akan menurun di bawah 2 persen dari PDB.
"Pendapatan per kapita meningkat dari sekitar USD 3.500, dewasa ini menjadi lebih dari USD 4.800 pada tahun 2024 sehingga meningkatkan Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income," ujar gubernur Bank Indonesia.
Baca juga:
Bos BI Bocorkan 3 Strategi Genjot Pertumbuhan Ekonomi di 2019
BI Gelar Pertemuan Tahunan Bahas Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi RI
LPS: BI Masih Punya Ruang Naikkan Suku Bunga Acuan
Meski Suku Bunga Acuan Naik, Kredit Perbankan Diprediksi Tumbuh 12 Persen di 2019
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2019 Cuma 5,1 Persen, Ini Pemicunya
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Diprediksi Sentuh 7 Persen di 2019
Awal November, BI Catat Rp 25 Triliun Dana Asing Masuk Indonesia