Bantah Rizal Ramli, Jubir Jokowi sebut nasib Blok Masela belum putus
"Keputusan harus dibuat dengan sangat berhati hati."
Sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum memutuskan bentuk pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela. Presiden masih mengkaji seluruh aspek, mengingat besarnya skala dan kompleksitas proyek tersebut.
"Keputusan harus dibuat dengan sangat berhati hati," kata Johan Budi SP, Juru Bicara Presiden, dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (23/2).
-
Apa saja kandungan dalam Esemag? Formula Esemag terdiri dari Zat Aktif Kunyit yang memiliki aktivitas antiulcer untuk mengurangi peradangan dan produksi asam lambung. Selain itu, ada juga kandungan Licorice atau akar manis yang bisa meningkatkan lapisan mukosa untuk melindungi lambung. Ada lagi kandungan meniran yang dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang juga berperan untuk melindungi lambung. Terakhir, Esemag juga mengandung madu yang dapat mengatasi masalah pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Apa itu Esemag? Esemag yang diproduksi oleh Sido Muncul, yang merupakan solusi jitu untuk mengatasi berbagai masalah lambung.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Dimana lokasi penemuan Batuan Sekis Mika di Karangsambung? Di daerah Karangsambung, Kebumen, terdapat sebuah batuan tua yang usianya mencapai 100 juta tahun. Batuan tersebut berlokasi di pinggir jalan penghubung antara Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Sadang, tepatnya di aliran Sungai Brengkok.
-
Apa itu Es Sagwan? Di Kota Tegal ada sebuah minuman legendaris bernama Es Sagwan. Minuman tersebut memang cocok dinikmati untuk melepas rasa dahaga di tengah panasnya udara Kota Tegal. Salah satu yang terkenal adalah warung Es Sagwan milik Muhammad Sa'adi.
-
Siapa Shasheile? Shasheile, Selebgram Korea Selatan yang Punya Wujud Kecantikan Aneh dan Tidak Nyata
Dia menambahkan, presiden mempertimbangkan tidak hanya aspek komersial. Tetapi juga teknis, sosial, kultur, ekonomi, hingga pengembangan kawasan setempat.
"Pada saat ini, Presiden sudah mendengar berbagai masukan. Dan sudah memahami argumen argumen dari berbagai pihak, baik yang berpendapat membangun kilang di laut maupun membangun kilang di darat," katanya.
"Perhatian utama Presiden adalah bagaimana masyarakat Maluku menperoleh manfaat secara maksimal, dari keberadaan proyek gas Masela tersebut. Tetapi tentu juga memberi manfaat yg maksimal bagi negara."
Pernyataan Budi tersebut secara tak langsung membantah siaran pers Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, kemarin. Rizal menyebut pemerintah akan membangun kilang gas alam cair (liquefied naturan gas/LNG) di darat untuk pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela.
"Keputusan itu diambil setelah dilakukan pembahasan secara menyeluruh dan hati-hati dengan memperhatikan masukan dari banyak pihak," katanya.
Dia menambahkan, keputusan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar pemanfaatan sumber daya alam (SDA) sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Presiden Jokowi, lanjut Rizal, juga berkali-kali menegaskan pemanfaatan ladang gas abadi Masela tidak sekadar sebagai penghasil devisa, tetapi juga harus menjadi motor percepatan pembangunan ekonomi Maluku dan Indonesia timur.
"Inilah yang menjelaskan mengapa Presiden menginginkan pembangunan kilang Masela di darat. Beliau sangat memperhatikan manfaatnya dan 'multiplier effect'-nya yang jauh lebih besar daripada jika kilang dibangun di laut," katanya.
"Dengan pembangunan kilang di darat, akan lahir industri pupuk dan petrokimia. Kita bisa mengembangkan Kota Balikpapan baru di Selaru yang berjarak 90 kilometer dari Blok Masela."
(mdk/yud)