Baru 10 SPBU milik Pertamina terpasang nozzle digital
Pertamina sendiri telah menggaet PT Telkom Indonesia untuk mendukung proses digitalisasi secara bertahap pada 5.518 SPBU di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengklaim telah mendigitalisasi 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan. Pertamina sendiri telah menggaet PT Telkom Indonesia untuk mendukung proses digitalisasi secara bertahap pada 5.518 SPBU di seluruh Indonesia.
Kerja sama ini dilakukan demi meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan, serta konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap SPBU.
-
Mengapa digitalisasi Pertamina sangat penting? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Apa yang dilakukan Pertamina bagi SDM Tanzania Petroleum? Pertamina melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) menggelar Pre Capacity Building dan Capacity Building bagi pekerja TPDC bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
"Jadi kita bisa monitor juga. Jadi ketika ada stok (BBM) yang berkurang atau lebih sedikit dari yang ditargetkan, kita bisa preventif lebih awal untuk suplainya," ujar Nicke di Jakarta, Senin (3/9).
Saat ini, baru ada 10 SPBU yang telah terpasang nozzle digital. "Belum seluruhnya. Ada 10 yang sudah diimplementasi. Ini yang akan masif, karena menggunakan infrastruktur sinergi dengan beberapa BUMN," paparnya.
Adapun beberapa SPBU milik Pertamina yang telah terdigitalisasi antara lain berada di Tol Cipali arah Bandung, serta salah satu tempat pengisian bahan bakar di kawasan Fatmawati, Jakarta.
"Jadi kalau ada di tol yang ke arah Bandung itu, SPBU pertama yang di sebelah kanan itu sudah (terpasang). Dan itu sudah self service juga, cashless. Pelanggan jadi lebih cepat melayani diri sendiri, apalagi kalau nanti pakai e-money," terang dia.
Nicke menargetkan, Pertamina dapat mengimplementasikan pemasangan nozzle digital di seluruh SPBU milik perseroan paling lambat pada triwulan awal 2019.
"Kita targetkan semua SPBU yang ada 5.518 dan total nozzle-nya ada 75 ribu, paling lambat terpasang pada triwulan pertama tahun depan. Kita harapkan dalam semester kedua tahun ini sudah terimplementasi di seluruh SPBU kami," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sebanyak 5 persen SPBU milik Pertamina belum sediakan Biosolar B20
Pertamina tetap pasok Solar campur 20 persen minyak sawit untuk Freeport
Beralasan ada rapat pemegang saham, Dirut Pertamina mangkir panggilan KPK
Pertamina bantah tak tersedia solar di SPBU Jateng dan Yogyakarta
Bos Pertamina turun langsung ke SPBU, ini yang dilakukannya