Baru Berdiri, GoTo Langsung Incar Segera IPO Tahun ini
GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, berencana menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering sebelum akhir tahun ini. Perusahaan raksasa teknologi ini akan memprioritaskan IPO di pasar saham Indonesia.
GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, berencana menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering sebelum akhir tahun ini. Perusahaan raksasa teknologi ini akan memprioritaskan IPO di pasar saham Indonesia.
CEO GoTo Andre Soelistyo menjelaskan, pihaknya kini tengah fokus mempersiapkan IPO setelah merampungkan proses merger. Penawaran saham perdana akan dilakukan pada GoTo sebagai perusahaan induk nonoperasional Gojek dan Tokopedia.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
"Mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini, kami sudah bisa IPO," ujar CEO GoTo Andre Soelistyo dalam pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi, Rabu (19/5).
Andre menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan pasar saham di dalam negeri untuk menggelar IPO. Saat ini, pihaknya masih mempelajari sejumlah regulasi untuk dapat melantai di bursa efek.
"Sekarang saya belum bisa menjelaskan secara detail karena baru menyelesaikan proses merger. Jadi saya belum dapat menjelaskan porsi saham yang dilepas dan skema IPO-nya," kata Andre.
Terkait kemungkinan dual listing di bursa saham AS, Andre mengatakan saat ini juga masih dalam kajian. "Seperti kita ketahui sebelumnya, sudah ada Telkom dan Indosat. Kami masih mengkaji," ujarnya.
Grup GoTo menggabungkan layanan perdagangan elektronik (e-commerce), pengiriman barang dan makanan, transportasi, dan keuangan. Perusahaan juga akan memberikan layanan keuangan bernama GoTo Financial yang mencakup layanan GoPay, jasa keuangan, dan solusi bisnis mitra usaha.
Total valuasi GoTo mencapai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 257 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per USD) berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek 2019 dan Tokopedia di awal 2020. Valuasi tersebut membawa GoTo sebagai startup unicorn dengan valuasi ke-11 tertinggi di dunia jika merujuk pada data CB Insights.
Baca selengkapnya rencana IPO GoTo di berita KataData ini.
Baca juga:
Pisah dari MIND ID, Inalum Operating Bakal IPO Lebih Dulu
Usai Terbentuk, Holding BUMN Panas Bumi Direncanakan Melantai di Bursa
Erick Thohir: 10 Perusahaan BUMN akan Melantai di Bursa Saham Hingga 2023
Traveloka Dikabarkan Bakal IPO Via SPAC Bridgetown, Valuasi Capai USD5 M
Per 2021, Wika Realty Miliki Aset 22 Hotel Senilai Rp4,7 T
Wika Realty Berencana IPO 2023
OJK Sebut Belum Ada Perusahaan BUMN yang akan IPO Tahun Ini