BCA catat laba bersih 2014 Rp 16,5 T, tumbuh 15,7 persen
BCA juga mencatat kinerja kredit 2014 mencapai Rp 346,6 triliun atau naik 11 persen.
Bank Central Asia (BCA) mencatat pertumbuhan laba bersih pada 2014 sebesar 15,7 persen menjadi Rp 16,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,3 triliun. Laba bersih ini disumbang dari peningkatan bunga bersih perseroan tahun 2014 sebesar 21,2 persen atau menjadi Rp 32 triliun.
Selain itu, Presiden Direktur BCA, Jahja Satiaatmadja juga mengungkapkan pendapatan operasional lainnya tumbuh 13,5 persen menjadi Rp 9 triliun. Menurut dia, hasil ini didukung kualitas portofolio kredit, franchise pendanaan solid, efisiensi operasional terjaga dan kontribusi laba dari perusahaan anak.
"Tahun 2014 merupakan tahun transisi ekonomi dan politik. Kami melaporkan bahwa BCA kembali meraih hasil kinerja keuangan yang solid di tahun 2014," kata Jahja di Jakarta, Kamis (5/3).
Sementara, dia melanjutkan, total portofolio kredit BCA sampai 31 Desember 2014 mencapai Rp 346,6 triliun atau naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya. Hasil ini berasal dari kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan ke segmen korporasi sebesar Rp 120,5 triliun, komersial dan UKM senilai Rp 134,2 triliun.
Selain itu, kata dia, BCA juga menahan laju pertumbuhan kredit konsumer dan mencatat pertumbuhan yang moderat sebesar 6,1 persen menjadi Rp 92,3 triliun. Dia juga mengklaim BCA berhasil mempertahankan posisi likuiditas yang memadai dengan ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar Rp 38,4 triliun atau 9,4 persen menjadi Rp 447,9 triliun pada akhir 2014.