BCA didaulat jadi merek paling mahal di Indonesia
Setidaknya ada tiga merek perbankan nasional dengan valuasi tingi. Rata-rata
Bank Central Asia (BCA) didapuk sebagai merek paling mahal di Indonesia. Bank milik orang terkaya nomor satu di Indonesia yakni Hartono bersaudara ini menduduki peringkat pertama dalam Brandz Top 50 Most Valuable Indonesian Brands.
CEO of The Store WPP, David Roth mengatakan, BCA menjadi pelopor mobile banking serta mampu menelurkan berbagai inovasi seperti flazz card, kartu transaksi pra bayar. BCA duduk di rangking pertama lantaran nilai valuasi yang jauh lebih tinggi dari merek lainnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Apa yang menjadi produk unggulan dari PT Tera Data Indonusa Tbk saat ini? Saat ini PT Tera Data Indonusa Tbk memiliki 2 merek laptop yaitu Axioo dan Pongo yang bersaing di jajaran laptop merek luar.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dibeli mbah putri di pasar Beringharjo? Ceritane mbah putri bar blonjo neng pasar Beringharjo, mulihe pengin numpak becak.
"Nilai valuasi BCA mencapai USD 9,92 miliar atau sekitar Rp 136,9 triliun. Nilai tersebut mendekati nilai merek di peringkat Brandz Top 100 Most Valuable Global Brands," ujar David dalam acara peluncuran Brandz Top 50 Most Valuable Indonesian Brands di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
David melanjutkan, BCA berpotensi menjadi kandidat merek Indonesia pertama yang mampu masuk dalam peringkat global Brandz tahun depan.
Setelah BCA, merek paling mahal kedua di dalam negeri masih berasal dari sektor perbankan yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan nilai valuasi sebesar Rp 114,3 triliun di tahun 2015.
"Posisi ketiga ada merek Telkomsel dengan nilai valuasi di tahun 2015 sebesar Rp 87,9 triliun," ucapnya.
Di peringkat keempat ditempati Bank Mandiri untuk kategori perbankan dengan nilai valuasi Rp 84,9 triliun dan peringkat kelima rokok Sampoerna Mild dengan nilai valuasi sebesar Rp 81,2 triliun di 2015.
David menyebutkan, secara keseluruhan nilai merek dalam peringkat Top 50 Indonesia mencapai Rp 841,5 triliun. Angka tersebut tidak jauh dari nilai keseluruhan Top 50 Indonesia yang mencapai Rp 964,6 triliun.
"Sedangkan jika dibandingkan dengan Top 50 China, nilai tersebut mencapai dari nilai merek-merek yang dimiliki China," jelasnya.
Berikut 10 besar merek yang paling populer di dalam negeri :
1. BCA dengan brand value 2015 sebesar Rp 136,9 triliun.
2. BRI dengan brand value 2015 sebesar Rp 114,3 triliun.
3. Telkomsel dengan brand value 2015 sebesar Rp 87,9 triliun.
4. Mandiri dengan brand value 2015 sebesar Rp 84,9 triliun.
5. A Mild dengan brand value 2015 sebesar Rp 81,2 triliun.
6. Matahari (retail) dengan brand value 2015 sebesar Rp 29,6 triliun.
7. BNI dengan brand value 2015 sebesar Rp 28,2 triliun.
8. Surya (tembakau) dengan brand value 2015 sebesar Rp 26,8 triliun.
9. Dji Sam Soe dengan brand value 2015 sebesar Rp 24,4 triliun.
10. Marlboro dengan brand value 2015 sebesar Rp 23,0 triliun.
Baca juga:
Semester I, Honda klaim jual 34.658 mobil di Jabodetabek
Pemerintah mulai khawatir dampak pelemahan ekonomi China
PLN beri uang warga terdampak PLTU Batang Rp 1 miliar
37 Persen penyaluran kredit Bank Solo sasar UMKM
Soliditas pemerintah dibutuhkan dalam membangun Indonesia
Menko Rizal sesumbar pariwisata jadi solusi masalah pengangguran RI