Begini Nasib Program BLT Jika Anies Baswedan Terpilih Jadi Presiden
Skema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif.
Anies menyebut, akan tetap melanjutkan program BLT jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, program BLT hanya bersifat jangka pendek.
Begini Nasib Program BLT Jika Anies Baswedan Terpilih Jadi Presiden
Begini Nasib Program BLT Jika Anies Baswedan Terpilih Jadi Presiden
Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan membocorkan nasib program Bantuan Langsung Tunai (BLT) jika dia terpilih jadi presiden.
Diketahui, BLT merupakan salah satu program andalan Pemerintah Jokowi untuk membantu daya beli masyarakat.
Anies menyebut, akan tetap melanjutkan program BLT jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, program BLT hanya bersifat jangka pendek.
- 100 Hari Pertama jika Jadi Presiden, Anies akan Turunkan Harga Kebutuhan Pokok dan Benahi Transportasi Umum
- Membedah Program 'Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes' Ganjar-Mahfud, Mungkinkah Terwujud?
- Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden
- Ini Sederet Program Unggulan Wali Kota Bontang Basri Rase
"Iya, jadi program jaminan sosial yang hari ini (BLT), short term masih diteruskan. Jangka pendek kita melakukan re-distribusi dengan cara ambil itu pajaknya, dari pajaknya diberikan dalam bentuk subsidi-subsidi kepada mereka," kata Anies dalam acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).
Ke depan, skema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif. Sehingga, akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap program bansos yang bersumber dari APBN.
Meski demikian, Anies tidak mengungkapkan secara detail penyesuaian skema penyaluran BLT saat ini. Namun, dirinya berjanji program bansos akan dirancang sedemikian rupa untuk membuat masyarakat menjadi lebih produktif.
"Long term solution-nya (solusi jangka panjang) adalah inclusion to market. Kalau inclusion to market, mereka yang asalnya hidup dari bantuan berubah menjadi hidup dari income," pungkas Anies.
Sebelumnya, Menjelang Pemilu 2024, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp7,52 triliun untuk digunakan bantuan tunai langsung atau BLT El Nino bagi 18,8 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Ada faktor El Nino yang kita lihat memukul terutama masyarakat kita yang berpenghasilan rendah," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi Pers APBN KiTa Oktober, Rabu (25/10).
merdeka.com
BLT Nino akan diberikan dengan nominal Rp200.000 per bulan selama dua bulan yakni November-Desember 2023. Untuk penyalurannya akan dilakukan melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
Adapun alasan pemerintah menyalurkan BLT El Nino hanya ke 18,8 juta KPM, lantaran KPM tersebut datanya sudah terdaftar di Kementerian Sosial.