Benarkah Gaji Pekerja Minimal Rp10 Juta Bisa Bikin Indonesia jadi Negara Maju?
Singgungan mengenai gaji disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Singgungan mengenai gaji disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Benarkah Gaji Pekerja Minimal Rp10 Juta Bisa Bikin Indonesia jadi Negara Maju?
Benarkah Gaji Pekerja Minimal Rp10 Juta Bisa Bikin Indonesia jadi Negara Maju?
Gaji pekerja Indonesia minimal Rp10 juta agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, merupakan pernyataan yang dinilai tidak realistis.
Singgungan mengenai gaji disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Hitungan sederhana Airlangga menunjukkan, pekerja di Indonesia harus mempunyai gaji sebesar Rp10 juta per bulan agar tingkat pendapatan per kapita juga naik.
"Tahun 2030 ini kita berharap bisa mencapai negara berpenghasilan menengah, terlepas dari middle income trap, di mana Indonesia diperkirakan pertumbuhan GDP, income per kapita itu di atas USD10.000 selepas 2030," kata dia dalam HSBC Summit 2023, di St Regis, Jakarta, Rabu (11/10).
"Syarat pertumbuhan ekonomi kita keluar dari middle income kan cuma satu, pertumbuhan ekonomi 6-7 persen bukan gajinya yang dinaikin," kata Tauhid kepada merdeka.com dikutip Kamis (12/10).
Jika menaikan gaji diartikan akan berdampak dengan pertumbuhan ekonomi, maka menurut Tauhid skema seperti itu tidak pas.
Dia merujuk nilai gaji rerata nasional saat ini berkisar di angka Rp3 juta hingga Rp4 juta.
Sementara kenaikan gaji setiap tahunnya mencapai 5-6 persen. Jika target gaji minimal pekerja Rp10 juta setelah tahun 2030, angka Rp10 juta belum akan tercapai.
Lagi pula menurut Tauhid, jika langkah Indonesia menjadi negara maju yaitu dengan standar minimal gaji Rp10 juta, hal ini berpotensi membuat investor cenderung enggan berinvestasi di Indonesia.
Dibanding negara-negara lain dengan kenaikan gaji per tahun rerata 3-4 persen, kenaikan gaji di Indonesia sebesar 5-6 persen per tahun, cukup tinggi.
Soal nilai gaji yang masih rendah, hal itu disebabkan beberapa faktor di antaranya depresiasi rupiah dan inflasi.
Tauhid menuturkan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen sebagai upaya menjadi negara maju, maka pengeluaran konsumsi harus ditingkatkan.
Sebab konsumsi merupakan variable penggerak pertumbuhan ekonomi.
merdeka.com
Berdasarkan penentuan rumah tangga miskin, pengeluaran individu dalam sebuah keluarga per bulannya yaitu Rp550.000 - Rp560.000.
Jika dalam rumah tangga tersebut beranggotakan 5 orang, maka biaya pengeluaran konsumsi per bulan mencapai Rp3 juta.