Berkat Ajang MotoGP Mandalika, Rp606 Miliar Uang Berputar di Daerah
Selama acara berlangsung, 24.678 kamar terisi oleh para tamu dan wisatawan. Padahal potensi penonton MotoGP mencapai 100.000 orang. Sehingga hal ini perlu menjadi bahan evaluasi pemerintah dan para pelaku usaha sektor pariwisata.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan dampak gelaran MotoGP di Mandalika beberapa waktu lalu terhadap perekonomian daerah. Tak kurang perputaran uang di daerah mencapai Rp606 miliar.
"Event MotoGP Mandalika Februari lalu, memberi multiplier effect bagi ekonomi lokal yang mencapai Rp606 miliar," kata Luhut dalam Forum Investasi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (9/9).
-
Kapan MotoGP Mandalika pertama kali diadakan? Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 12 November 2021, sirkuit Mandalika telah beberapa kali menghelat ajang balapan motor kaliber dunia.
-
Apa promo yang diberikan oleh Pertamina untuk MotoGP Mandalika 2024? Pertamina Patra Niaga memberikan potongan harga hingga 70 persen untuk pembelian Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024, yang akan digelar di Pertamina Mandalika International Circuit pada 27 – 29 September 2024.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Siapa yang dianggap bersalah atas kecelakaan MotoGP di Tikungan 13 Aragon? "Itu adalah kesalahan Alex. Dia yang menyebabkan terjadinya senggolan. Situasinya cukup aneh, karena ia melebar dan seharusnya menyadari bahwa Pecco berada di jalur dalam. Ketika ia memasuki tikungan, motornya sudah setengah berada di belakang. Ia seharusnya bisa berperilaku lebih baik, tetapi ia terjebak dan semuanya berakhir di situ. Apakah ia akan mendapatkan penalti? Menurut pandangan pribadi saya, saya akan memberinya sedikit penalti. Namun, saya bukanlah Direktur Balapan. Ini hanyalah pendapat saya."
-
Siapa pembalap yang berada di posisi kedua klasemen sementara Moto3? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin, serta Ivan Ortola dari MT Helmets-MSI yang berada di posisi ketiga dengan 173 poin.
-
Siapa yang mendukung tim KTM di ajang MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2023? Turis asal Austria, John mengatakan sangat antusias untuk menonton Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2023. Sebab, ini adalah kali pertama menonton langsung ajang balap dunia di Indonesia.“Saya sangat tertarik dengan MotoGP di Indonesia, saya berkeliling dunia untuk menonton ajang ini. Mulai dari Valencia, Barcelona, San Morano, Malaysia, Thailand, dan sekarang saya melihat di Mandalika Indonesia." " Saya mendukung tim KTM. Saya juga tertarik melihat arenanya karena semua orang datang ke sini untuk melihat race. Kami harap akan melihat race yang bagus,” jelasnya, saat ditemui di Bandara International Lombok, Kamis (12/10).
Selama acara berlangsung, 24.678 kamar terisi oleh para tamu dan wisatawan. Padahal potensi penonton MotoGP mencapai 100.000 orang. Sehingga hal ini perlu menjadi bahan evaluasi pemerintah dan para pelaku usaha sektor pariwisata.
"Potensi jumlah penonton mencapai 100.000 orang, kita mampu memenuhi 25 persen kebutuhan kamar ini menjadi contoh potensi yang perlu dicermati," kata dia.
Lalu jika dilihat dari lama menginapnya wisatawan di Mandalika, Labuan Bajo, dan Kupang kata Luhut sudah cukup baik. Rata-rata mereka menginap 3-5 hari. Sementara itu untuk tujuan wisata ke Borobudur dan Danau Toba hanya sekitar 1-2 hari saja.
Uang yang Dibelanjakan
Dari sisi jumlah uang yang dibelanjakan selama berwisata di Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Kupang, rata-rata bisa membelanjakan hingga USD 500 - USD 1.000 dalam setiap kali kunjungan. Namun untuk di kawasan Danau Toba masih sangat minim.
"Sedangkan untuk Danau Toba pengeluaran wisata masih terbilang minim."
Maka, Luhut menilai perlu adanya optimalisasi pembangunan pada sektor pariwisata. Khususnya dari sisi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.
Hanya saja, sumber dananya tidak dapat hanya mengandalkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Melainkan butuh sokongan dalam bentuk investasi.
"Sumber dananya tidak dapat hanya mengandalkan dari APBN dan APBD saja, tetapi tentunya dari investasi baik dalam maupun asing," pungkasnya.
(mdk/idr)