Berkat Rehabilitasi Mangrove, RI Kini jadi Penyumbang Kredit Karbon Terbesar Dunia
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, kehebatan Indonesia melalui potensi hutan mangrove. Menurut catatan Menko Luhut, saat ini Indonesia adalah salah satu negara dengan penyumbang kredit karbon terbesar di dunia.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, kehebatan Indonesia melalui potensi hutan mangrove. Menurut catatan Menko Luhut, saat ini Indonesia adalah salah satu negara dengan penyumbang kredit karbon terbesar di dunia.
Kredit karbon bisa diartikan sebagai perdagangan emisi. Negara yang menghasilkan emisi karbon melebihi dari ketentuan harus memberikan sejumlah insentif kepada negara yang bisa menyerap karbon.
-
Kapan Ekowisata Bale Mangrove diresmikan? “Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Apa fungsi utama dari hutan mangrove di pesisir? Fungsi hutan mangrove yang paling utama adalah mencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang laut.
-
Kenapa melestarikan hutan mangrove sangat penting? Untuk itu melestarikan hutan mangrove sangat diperlukan.
-
Siapa yang hidup di ekosistem hutan mangrove? Selain itu, beberapa hewan laut seperti ikan, siput, kepiting, dan udang juga hidup di hutan mangrove.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama ekosistem mangrove di Teluk Pangpang? Daya tarik utama pada ekosistem mangrove di Teluk Pangpang ialah potensi keragaman kehidupan liarnya, terutama burung air dan burung yang sedang migrasi.
-
Kapan Selat Muria bagian selatan mulai berubah menjadi hutan mangrove? Lalu pada 6.000-1.700 tahun yang lalu Selat Muria bagian selatan mulai berubah menjadi hutan mangrove dan rawa-rawa yang memiliki banyak anak sungai.
"Indonesia memberikan kontribusi carbon credit 75-80 persen dari seluruh dunia, sebelumnya kita suka dilecehkan dan sekarang kita sudah angkat bicara," kata Menko Luhut saat melakukan kunjungan kerja ke Teluk Naga dalam acara Kickoff Rehabilitasi Mangrove Nasional, Rabu (3/3).
Menko Luhut membeberkan, program rehabilitasi hutan mangrove secara nasional selama empat tahun ke depan adalah seluas 620.000 hektar. Pada 2021, pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan telah menargetkan seluas 150.000 hektar untuk direhabilitasi.
"Kita harus segera bergerak cepat melakukan rehabilitasi mangrove secara maksimal," dorong Menko Luhut.
Terima Dana Bank Dunia
Menko Luhut percaya, dengan semakin pulihnya hutan mangrove di Indonesia, maka sumbangsih potensi alam akan semakin baik dan menarik perhatian dunia.
"Indoensia lagi terkenal-terkenalnya di dunia, karena 4 tahun terakhir ini, kemarin baru diumumkan, kemarin saya bicara dengan bekas menteri luar negeri AS yang kini menangani soal lingkungan hidup, Jhon Kerry, Indonesia diumumkan yang paling berhasil di seluruh dunia dalam penanganan deforestasi, ini prestasi," bangga Menko Luhut.
Atas prestasi tersebut, Menko Luhut mengatakan, Indonesia secara langsung mendapat alokasi dana sebesar 400 juta USD untuk membantu program deforestasi di Indonesia.
Menko Luhut juga menegaskan, bantuan itu datang tanpa diminta, melainkan karena dunia mengakui bahwa Indonesia memiliki program yang besar. Salah satunya untuk mangrove nasional yang dalam 4 tahun seluas 620.000 hektar.
"Jadi world bank berikan bantuan USD 400 juta walau kita tidak minta. Mereka alokasikan untuk pembangunan ini kita berharap, kontribusi mangrove ini terhadap karbon yang 4x lebih besar dari kontribusi hutan," Menko Luhut menandasi.
Reporter: Ditto Radityo
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)