Beroperasi 12 tahun, daya angkut Transjakarta dinilai masih rendah
Dalam satu kali perjalanan, masih berkisar 3.400 penumpang per jam
Institute for transportation and Developmen Policy (ITDP) mencatat Transjakarta sudah beroperasi sepanjang 12 tahun terakhir. Namun, angkutan tersebut dinilai belum bisa menjadi tulang punggung sistem transportasi publik ibu kota negara.
Daya angkut Transjakarta masih berkisar 3.400 penumpang per jam dalam sekali perjalanan. Lebih rendah ketimbang angkutan sejenis di sejumlah kota dunia, semacam Istanbul (Turki) dan Guangzhou (China).
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
"Yang memiliki daya angkut hingga mencapai 27.000 penumpang per jam per arah," ujar Direktur ITDP Yoga Adiwinarto, Jakarta, Selasa (10/11).
Dia menambahkan, frekuensi Transjakarta juga masih rendah. Dalam satu arah, maksimal 40 bus per jam atau jika dirata-rata waktu kedatangan antar bus paling cepat sekitar 1,5 menit.
Sementara di kota dunia lainnya, frekuensi kedatangan mencapai 350 bus per jam per arah atau jeda kedatangan hanya 10 detik.
"Dari 2004 sampe 2015 operasional Transjakarta tidak mendukung untuk kapasitas tinggi. Frekuensi rendah itu indikasi dari kurangnya jumlah bus yang ada. Di koridor 1 headway-nya sudah hancur," katanya.
"Transjakarta harus tambah infrastruktur dan lajurnya. Estimasi kita itu Transjakarta bisa 1 juta penumpang per hari andai itu terpenuhi."
Baca juga:
LSM transportasi nilai pelayanan Transjakarta tak kunjung membaik
Transjakarta dikritik, daya angkut minim, headway juga terlalu lama
Cegah kecelakaan, Kemenhub bikin palang pintu kereta semiotomatis
Penutupan jalur perlintasan kereta Patal Senayan
Alasan Ridwan Kamil izinkan Bandros kembali beroperasi