Beroperasi 2019, harga tiket MRT Rp 8.500 sekali perjalanan
Progres pembangunan proyek Mass Rapit Transit atau MRT Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah mencapai 94 persen. Rencananya pada Maret 2019, transportasi massal tersebut akan mulai beroperasi secara komersial. Harga tiket MRT dihitung berkisar Rp 8.500 sekali perjalanan.
Progres pembangunan proyek Mass Rapit Transit atau MRT Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah mencapai 94 persen. Rencananya pada Maret 2019, transportasi massal tersebut akan mulai beroperasi secara komersial.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, saat ini harga tiket MRT masih dalam pembicaraan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Harga tiket MRT nanti akan tergantung pada subsidi yang diberikan oleh Pemprov.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
"Masih dalam proses pembicaraan antara pemerintah provinsi, kita masih akan lihat berapa subsidi yang akan diberikan," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/6/2018).
William mengungkapkan, besaran subsidi yang diberikan juga tergantung pada pembagian aset dari moda transportasi ini.
"(Aset) Masih dibicarakan, karena itu akan menentukan besaran subsidi. Apakah asetnya diserahkan semuanya ke MRT. Kalau berdasarkan Peraturan Gubernur sekarang, aset konstruksi diserahkan kepada pemerintah, aset sistem kereta dirawat oleh MRT," kata dia.
Namun demikian, lanjut William, pihaknya telah menghitung kisaran tiket Rp 8.500. Asalkan, MRT bisa mengangkut penumpang rata-rata 130 ribu orang per hari.
"Masih pembahasan internal. Tetapi kemarin skenario angka tiket MRT Rp 8.500, kira-kira yang keluar itu 130 ribu penumpang. Itu yang ideal. Nanti dari pemerintah bagaimana kebijakannya," ungkap dia.
Menurut William, harga tiket ini akan ditentukan pada Agustus 2018. Hal tersebut sesuai dengan alokasi subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 DKI Jakarta.
"Sekitar Agustus, karena itu akan masuk subsidi. Masuk dalam APBD oleh pemerintah DKI," tandasnya.
Sumber : Liputan6
Repoter : Septian Deny
Baca juga:
Menengok prospek pembangunan MRT Fase I mencapai 94 persen
Wajah kagum Menko Darmin Nasution saat tinjau proyek MRT
Memantau kondisi terkini Stasiun MRT Senayan
Saat Menko Darmin kagum lihat langsung stasiun MRT Senayan
Tangkal aksi teror, MRT buat MoU dengan Polda Metro Jaya
Cara PLN penuhi kebutuhan listrik untuk MRT Jakarta
Sebentar lagi Indonesia punya 3 transportasi canggih seperti di luar negeri