Bertahan Saat Pandemi, UMKM Didorong Tonjolkan Aspek Kebersihan Produk
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mendorong, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia untuk terus beradaptasi dan berinovasi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini guna mengembangkan bisnis di tengah situasi ekonomi sulit akibat penyebaran virus mematikan asal China itu.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mendorong, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia untuk terus beradaptasi dan berinovasi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini guna mengembangkan bisnis di tengah situasi ekonomi sulit akibat penyebaran virus mematikan asal China itu.
Salah satunya dengan beradaptasi untuk menghasilkan produk yang menjunjung tinggi aspek kebersihan (higienitas) atau bukan lagi harga murah. Khususnya bagi UMKM di sektor makanan dan minuman.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Karena ya tadi makanan dan minuman itu, orang cari yang bukan lagi beli yang murah sekarang. Tapi yang sehat," terangnya dalam Webinar Shopee bertajuk UMKM Indonesia Menuju Pasar Global, Senin (14/6).
Menteri Teten mengungkapkan, untuk melakukan adaptasi tersebut para pelaku UMKM di tuntut mampu menjaga aspek kebersihan dari seluruh rangkaian produksi. Mulai dari proses pengemasan, penyimpanan, hingga tahap penjualan.
"Sehingga konsumen yakin bahwa produknya tidak tercemar virus," ujarnya.
Selanjutnya
Sementara untuk inovasi, Menteri Teten meminta para pelaku UMKM domestik untuk piawai membaca kondisi pasar maupun perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi Covid-19. Dengan begitu, produk-produk yang dihasilkan dapat laku di pasaran.
"Seperti sekarang karena orang tidak lagi ke kantor, ke pesta kan? produksi pakaian pesta, pakaian resmi, bisa orang buat pakaian rumahan. Itu saya kira inovasi dan adaptasi buat dilakukan UMKM di tengah pandemi Covid-19," contohnya mengakhiri.
(mdk/bim)