Bertemu Managing Director IMF, JK pastikan tak ajukan utang baru
JK menekankan bahwa Indonesia tidak mengajukan utang baru ke IMF. Pertemuan ini hanya sekedar berdiskusi dan saling berkoordinasi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Deputi Managing Director IMF Mitsuhiro Furusawa di Kantor Wakil Presiden Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Keduanya lebih banyak menyoroti ekonomi global dan kerja sama antara Indonesia dengan IMF.
Usai pertemuan, JK menegaskan keduanya tidak menyinggung soal utang Indonesia di IMF. "Soal lain, saya kira tidak ada (bahas utang Indonesia di IMF)," kata JK, Kamis (13/7).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Dalam kesempatan yang sama, JK menekankan bahwa Indonesia tidak mengajukan utang baru ke IMF. Pertemuan ini hanya sekedar berdiskusi dan saling berkoordinasi.
"Tidak (mengajukan utang baru), tidak sama sekali," ucap mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
Mitsuhiro Furusawa menambahkan, pertemuan ini membahas soal persiapan pertemuan tahunan IMF 2018. Pertemuan tahunan IMF ini menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk meraih keberhasilan ekonomi.
"Itu akan menjadi kesempatan besar untuk menampilkan dunia prestasi, keberhasilan ekonomi, wilayah Indonesia," ucap Mitsuhiro.
Baca juga:
Investment grade buat pemerintah pede tarik utang meski berisiko
Perbandingan utang Indonesia vs Malaysia 10 tahun terakhir
Kemenkeu: Batas aman rasio utang 60 persen dari PDB, kita 28 persen
Utang RI masih lebih kecil ketimbang Malaysia dan Thailand
4 Pembelaan pemerintah Jokowi tambah utang triliunan tahun ini