Besok, Jokowi kumpulkan semua menteri ekonomi bahas strategi perang dagang dengan AS
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkapkan, rakor yang terkesan mendadak karena dilangsungkan pada hari Minggu tersebut baru sebatas membicarakan bahan untuk rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) besok di istana Bogor.
Beberapa menteri pemerintahan Jokowi-JK hari ini berkumpul di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian guna melakukan rapat koordinasi di bawah arahan Menko Darmin Nasution.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkapkan, rakor yang terkesan mendadak karena dilangsungkan pada hari Minggu tersebut baru sebatas membicarakan bahan untuk rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) besok di istana Bogor.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
"Bahan rapat. Rapat kabinet," kata Mendag Enggar saat ditemui usai rapat, Minggu (8/7).
Kendati demikian, Mendag Enggar enggan membocorkan terkait bahan apa saja yang sudah disiapkan untuk rapat besok.
"Persiapan bahan kan kita menyiapkan apa, kementerian lain menyiapkan apa. Itu nanti pak menko (Darmin) jelaskan. Semuanya menko, dilarang mendahului (memberikan pernyataan)," ujarnya.
Mendag Enggar hanya membocorkan sedikit bahwasanya yang akan menjadi fokus utama pembahasan adalah terkait ekspor impor. "Impor dan ekspor," ungkapnya.
Sebelumnya, hari Minggu kali ini Menteri-Menteri kabinet kerja Jokowi tetap masuk kerja. Mereka merapat ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pukul 15.00 WIB.
Usut punya usut, rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution ini akan membahas langkah strategi dan kebijakan dalam menghadapi dampak perang dagang (trade war) dan kenaikan tingkat bunga Amerika Serikat
Menteri-Menteri mulai berdatangan sejak pukul 14.54 WIB. Beberapa yang sudah hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri Kelautan dan Perikanan berhalangan hadir dan diwakilkan oleh perwakilan masing-masing.
Mendag Enggar yang tiba di lokasi dan sempat berbincang dengan wartawan menolak isu perang dagang disebut mendesak dan darurat hingga membuat para Menteri rapat di hari Minggu.
"Engga (nggak mendesak) kan tujuh hari kerja," kata Mendag Enggar, di lokasi, Minggu (8/7).
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif bea masuk 124 produk asal Indonesia. Padahal Indonesia merupakan salah satu negara Generalized Sisytem of Preference (GPS) dari pemerintah AS, yaitu negara yang mendapat fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan Amerika melakukan ancaman tersebut karena ada defisit dalam hubungan perdagangan AS-Indonesia. Padahal, lanjutnya, ada kesalahan penghitungan dari pihak Amerika.
Untuk menyelesaiakan persoalan tersebut, Mendag Enggar mengaku telah mengirim surat kepada pihak AS.
"Yang GSP nya, kita termasuk dalam daftar negara yang memiliki surplus yang besar. Tapi kami juga sudah kirim surat dan kita sudah menyampaikan mengenai yang pasti ada perbedaan angka dulu, bagaimana menghitungnya, jumlah defisit mereka dengan surplus kita berbeda angkanya," kata Mendag Enggar.
Mendag Enggar mengaku telah melakukan pendekatan dengan pemerintah AS. Bahkan duta besar Indonesia untuk AS pun turun tangan melakukan pendekatan.
"Dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan, dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang, semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang dengan kolaborasi," ujarnya.
Kendati demikian, jika Amerika tetap menekan bea masuk dari Indonesia, Mendag Enggar menyatakan siap melawannya.
"Tetapi kalau kita dapat tekanan, maka hal itu bisa kita lakukan. Sama halnya dengan Amerika dan China, tapi itu akan berdampak di seluruh dunia."
Mendag Enggar mencontohkan salah satu perlawanan yang pernah dilakukan terhadap pemerintah Norwey. Dimana mereka melarang masuknya impor sawit dari Indonesia, maka pihak Indonesia juga mengancam tidak akan megizinkan komoditi andalan mereka yaitu ikan salmon masuk ke Indonesia. Akhirnya, perlawanan tersebut berhasil dan pihak Norwey batal melakukan pemblokiran kelapa sawit.
Untuk itu, di optimis bisa mencegah perang dagang Amerika dengan Indonesia. "GSP ini kita masih dalam pembicaraan untuk tidak masuk dalam watch list itu, dan nanti kita akan bahas."
(mdk/idr)