BI catat kebutuhan uang jelang Idul Fitri naik 14,7 persen per tahun
Hingga akhir tahun, penarikan uang tunai oleh masyarakat diperkirakan mencapai Rp 160 triliun.
Bank Indonesia mencatat kebutuhan uang tunai saat Ramadan dan Idul Fitri meningkat rata-rata 14,7 persen dalam sembilan tahun terakhir.
"Kebutuhan uang rupiah menjelang Idul Fitri selalu meningkat, tahun ini kelihatannya istimewa," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi, Jakarta, Senin (6/6).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Per akhir Mei lalu, katanya, jumlah uang yang mengalir dari perbankan ke masyarakat sebesar Rp 534,7 triliun. Terdiri dari uang kertas sebanyak Rp 527,6 triliun dan logam sebesar Rp 7,1 triliun. "Kalau bilyetnya itu uang kertas 16 miliar bilyet, uang logam 19 miliar keping," katanya.
Hingga akhir tahun, penarikan uang tunai oleh masyarakat diperkirakan mencapai Rp 160 triliun. Naik ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 140 triliun.
"Sekarang dengan memperhitungkan ada 4 faktor disamping Pertumbuhan Ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat, diperkirakan penarikan oleh perbankan dan masyarakat (outflow) mencapai Rp 160 triliun," katanya.
"Kenaikan ini antara lain pembayaran gaji PNS/TNI/ Polri, gaji ke-13 dan ke-14, libur panjang dan libur sekolah."
Sedangkan inflow atau uang yang mengalir masuk ke perbankan diperkirakan mencapai Rp 29,9 triliun. Meningkat 14,1 persen dari tahun lalu sebesar Rp 26,2 triliun.
Berdasarkan sebaran wilayah, selama Ramadan dan Idul Fitri, outflow tertinggi berada di Jawa sebesar 33 persen, Jakarta sebesar 28 persen dan Pulau Sumatera sebesar 20 persen.
Berdasarkan kelompok pecahan: Secara nominal, uang pecahan besar (UPB) mencapai 92 persen. Sedangkan sisanya uang pecahan kecil (UPK) sekitar 8 persen.
"Penambahan titik-titik pelayanan tahun ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Posisi sekarang seluruh kantor perwakilan BI sudah dalam keadaan siap untuk melayani penarikan dan penukaran oleh masyarakat. Uangnya 90 persen dan mendekati 100 persen adalah uang baru hasil cetak sempurna."
Baca juga:
Siapkan Rp 4,5 triliun, BI Solo mulai layani penukaran recehan
BI buka penukaran uang receh di Monas hari ini
OJK prihatin pasar keuangan syariah di Indonesia
Kepolisian bakal selidiki dugaan penyimpangan kenaikan harga pangan
DPR sebut pemerintah Jokowi terlalu pede andalkan tax amnesty