BI catat uang beredar periode November 2014 mencapai Rp 4.076 T
Angka ini meningkat 12,7 persen year on year (yoy).
Bank Indonesia mencatat peredaran uang M2, atau Uang Beredar dalam arti luas, pada November 2014 sebesar Rp 4.076,3 triliun. Angka ini meningkat 12,7 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2014 yang sebesar 12,5 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Sagara, mengatakan peningkatan pertumbuhan tersebut terutama berasal dari komponen Uang Kuasi. Pertumbuhan komponen Uang Kuasi tercatat sebesar 13,9 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,7 persen (yoy).
"Sementara itu, perkembangan M1 relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 9,8 persen (yoy)," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/1).
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, naiknya pertumbuhan M2 pada bulan November 2014 dipengaruhi oleh kinerja belanja pemerintah.
Sementara itu, BI mencatat pada periode ini, pertumbuhan kredit perbankan masih melambat. Kredit perbankan pada November 2014 tercatat sebesar Rp 3.626,2 triliun atau tumbuh 11,7 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Oktober 2014 yang sebesar 12,4 persen (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga Deposito menurun. Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97 persen, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 yang berada di level sebesar 12,93 persen.
Rata–rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada November 2014 masing–masing tercatat sebesar 8,20 persen, 9,02 persen, 9,30 persen, dan 8,74 persen.
"Suku bunga deposito berjangka ini turun dibandingkan Oktober 2014 yang masing–masing tercatat sebesar 8,23 persen, 9,25 persen, 9,38 persen, dan 8,77 persen."