BPS Catat Impor Bulan November Turun 10,71 Persen
Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada November 2024 sebesar USD19,59 miliar atau mengalami penurunan sebesar 10,71 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan bulan Oktober 2024.
"Pada November 2024 total nilai impor mencapai USD19,59 miliar atau turun 10,71 persen dari kondisi Oktober 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (16/12).
Amalia menjelaskan penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas yang memberikan andil sebesar -5,72 persen dan juga penurunan nilai impor migas dengan andil sebesar -4,99 persen.
Secara tahunan nilai impor November 2024 meningkat 0,01 persen, namun nilai impor migas turun 26,32 persen dan impor non migas naik 5,71 persen
"Kalau kita lihat peningkatan nilai impor secara tahunan pada komoditas non migas ini dorong oleh peningkatan volume," imbuhnya.
Amalia melanjutkan berdasarkan penggunaannya mengalami penurunan yakni untuk impor barang konsumsi sebesar 0,84 persen (mtm), bahan baku/penolong 11,97 persen (mtm), dan barang modal 10,77 persen (mtm).
Lebih lanjut, untuk negara asal utama impor yakni China mencapai USD6,53 miliar atau 38,35 persen. Lalu di posisi kedua ada Jepang USD1,49 miliar atau 8,76 persen dan Amerika Serikat USD0,76 miliar atau 4,47 persen.
"Pada November 2024, Tiongkok masih menjadi asal utama impor Indonesia," ungkapnya.
Kinerja Ekspor
Sementara itu nilai ekspor Indonesia pada periode November 2024 mencapai USD24,01 miliar atau turun sebesar 1,70 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada November 2024, nilai ekspor mencapai USD24,01 miliar yang turun 1,70 persen dibandingkan Oktober 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (16/12).
Amalia merincikan untuk nilai ekspor migas tercatat USD1,32 miliar atau turun 2,1 persen dan nilai ekspor non megias 1,67 persen dengan nilai USD22,69 miliar.
Katanya, penurunan eskpor secara bulunan didorong oleh nilai ekspor non migas terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bij logam perak dan abu, tembaga dan baramg daripadanya.
Kendati begitu, jika dilihat secara tahunan, nilai ekspor November 2024, mengalami peningkatan 9,14 persen.
Hal ini diorong oleh ekspor non migas terutama pada nikel dan barang daripadanya, mesin dan peralatan mekanis, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
"Namun demikian secara tahunan nilai ekspor November 2024, mengalami peningkatan 9,14 persen," tutup Amalia.