BI catat utang asing Indonesia triwulan IV turun tipis ke USD 292 M
Utang asing Indonesia pada akhir triwulan IV 2014 turun 0,4 persen dibanding triwulan III.
Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2014 turun 0,4 persen. Jumlah ULN saat ini berada di USD 292,6 miliar atau turun tipis dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar USD 293,7 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menuturkan, penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya posisi ULN sektor publik, dalam bentuk pinjaman maupun kewajiban luar negeri lainnya masing-masing sebesar USD 1,9 miliar atau negatif 3,4 persen qtq dan USD 1,7 miliar atau negatif 23,1 persen qtq.
Penurunan posisi ULN juga dipengaruhi menurunnya kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan oleh sektor swasta sebesar USD 1,1 miliar atau negatif 3,5 persen qtq.
"Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) dan debt service ratio (DSR) mengalami penurunan masing-masing dari 33,3 persen dan 46,4 persen pada triwulan III-2014 menjadi 32,9 persen dan 46,2 persen pada triwulan IV-2014," ujar Tirta dalam keterangan persnya.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi ULN meningkat USD 26,5 miliar atau 9,9 persen dari posisi akhir 2013 sebesar USD 266,1 miliar. Bank Indonesia berpandangan peningkatan itu dipengaruhi kenaikan pinjaman luar negeri baik sektor publik sebesar 5 persen maupun sektor swasta 14,2 persen (yoy).
Tidak hanya itu, ULN sektor swasta memegang porsi terbesar ULN Indonesia. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan I tahun 2014 terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD 129,7 miliar atau 44,3 persen dari total ULN dan ULN sektor swasta USD 162,8 miliar atau 55,7 persen dari total ULN.
Sementara itu, posisi ULN sektor publik mengalami penurunan 2,4 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan III tahun 2014 sebesar USD 132,9 miliar. Walau demikian kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan sektor swasta menurun, posisi ULN sektor swasta meningkat 1,3 persen dibandingkan akhir triwulan sebelumnya. Ini juga sejalan dengan meningkatnya ULN swasta dalam bentuk pinjaman luar negeri.
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi ULN berjangka panjang yakni sebesar 83,7 persen dari total ULN atau mencapai USD 245 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar USD 0,5 miliar atau negatif 0,2 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan III tahun 2014 yang tercatat sebesar USD 245,4 miliar.
Sementara itu, pada akhir triwulan IV tahun 2014, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD 126,1 miliar atau 97,2 persen dari total ULN sektor publik. Sedangkan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat sebesar USD 118,9 miliar atau 73 persen dari total ULN swasta.
Selanjutnya, ULN berjangka pendek sebesar USD 47,6 miliar atau 16,3 persen dari total ULN. Jumlah itu mengalami penurunan 1,3 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan III tahun 2014 sebesar USD 48,2 miliar.