BI: Ketidakpastian Global Berlanjut Tahun Depan, Hampir Semua Ekonomi Negara Melambat
Kondisi ini juga sebagai dampak dari perlambatan ekonomi dunia di tahun ini serta trade war atau perang dagang yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ketidakpastian brexit pun turut membuat ekonomi global kian suram.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebut bahwa ketidakpastian ekonomi global masih akan terus berlanjut di tahun depan. Hampir semua negara akan mengalami perlambatan ekonomi.
Kondisi ini juga sebagai dampak dari perlambatan ekonomi dunia di tahun ini serta trade war atau perang dagang yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ketidakpastian brexit pun turut membuat ekonomi global kian suram.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
Dia mengungkapkan, International Monetary Fund (IMF) pun telah menyatakan bahwa pertumbuhan di semua negara juga tengah mengalami perlambatan.
"Kalau secara globalnya memang bicara overall, pada 3 minggu lalu di annual meeting IMF World Bank melihatnya pertumbuhan ekonomi global semua negara synchronize slow down bersama mengarah ke bawah dan pada saat itu melihat dari sisi ketidakpastian itu relatif masih ada, dan lanjut sampai 2020," kata dia saat ditemui di Mesjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/11).
Kondisi ini kemudian juga dikhawatirkan bakal berdampak ke perekonomian nasional.
Sentimen Positif Mulai Muncul
Akan tetapi, dia mengungkapkan selama seminggu terakhir ini banyak persoalan yang memicu sentimen positif. Kondisi yang memberikan sentimen positif salah satunya adalah menurunnya tensi perang dagang antara AS dan China yang berdampak terhadap Purchasing Manager Index (PMI) Non Manufaktur AS yang mulai membaik.
"Kemudian kalau kita lihat juga perkembangan di Eropa ada kemungkinan positif dari sisi Brexit meskipun dari sisi pertumbuhan outlook ekonomi Eropa masih mengarah ke bawah," ujarnya.
Kondisi tersebut telah membuat volatilitas di sektor keuangan global dalam seminggu terakhir ini mengalami penurunan. Namun hal itu berdampak positif bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di sisi lain, kondisi ini pun telah memberikan kepercayaan terhadap investor untuk menaruh uangnya di negara berkembang.
"Investor relatif confidence dengan perkembangan yang ada dan mulai mencari return paling besar untuk penempatan dananya dan muncul aliran modal yang masuk ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam jumlah yang banyak," tutupnya.
(mdk/idr)