Blu-Jek sebut GO-JEK dan Grab Bike bukan saingan
Pasar pengguna ojek online di Jakarta masih sangat besar.
Persaingan aplikasi berbasis transportasi ojek semakin marak. Aplikasi Blu-Jek melengkapi kehadiran dari GO-JEK dan Grab Bike.
Pendiri Blu-Jek Garret Kartono mengaku melihat besarnya pasar pengguna jasa ojek. Masyarakat memilih jasa ojek karena dianggap semakin efektif membelah kemacetan ibu kota.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana ojek pertama kali berkembang di Jakarta? Munculnya ojek di Jakarta merupakan imbas dari dilarangnya becak dan bemo masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga orang-orang memakai sepeda untuk menawarkan jasanya.
"Untuk itu, kami melihat peluang pasar ini dengan membuat Blu-Jek," ujar Garret di Jakarta, kamis (17/9).
Seperti pendahulunya, GO-JEK maupun Grab Bike, pihaknya juga menjual pelayanan dan kemudahan konsumen mencapai tempat tujuan. "Kami ingin memberikan kemudahan bagi konsumen dan memberikan pilihan pada konsumen,"
COO Blu-Jek Michael Manuhutu mengatakan dua aplikasi ojek terdahulu yaitu Grab Bike dan GO-JEK merupakan pionir dalam aplikasi berbasis transportasi. Karena itu dia menganggap kedua aplikasi itu bukan kompetitor, melainkan partner kerja.
"Kami ada untuk melengkapi kekurangan layanan bagi masyarakat Indonesia," kata Michael.
Menurut dia, pangsa konsumen ojek online di Jakarta masih sangat besar. Dimana, ada 20 juta warga Jakarta yang beraktivitas dan membutuhkan akses layanan ojek karena tingginya aktivitas sehari-hari.
"Jadi bukan kami saingi. Tapi kami lebih kepada membantu melengkapi kekurangan yang ada," ucapnya.
(mdk/noe)