Bos ADB puji kinerja Jokowi dan siapkan pinjaman USD 2 M untuk RI
"Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan (melalui paket ekonomi) yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh manfaat dari peningkatan ekonomi," kata Nakao.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakao di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/2) pagi. Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Nakao menyampaikan kekagumannya atas kinerja Presiden Jokowi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan tumbuh 5,1 persen pada 2017, naik dari tahun lalu yang hanya 5 persen.
Selain itu, dia memprediksi angka inflasi Indonesia yang menurun ke 3,5 persne tahun lalu, akan naik tipis ke 4 persen tahun ini.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan (melalui paket ekonomi) yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh manfaat dari peningkatan ekonomi," kata Nakao di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/2).
Sejak September 2015, pemerintah telah meluncurkan 14 paket kebijakan, yang terdiri atas serangkaian reformasi kebijakan di berbagai bidang yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, memperkuat daya saing, dan mendiversifikasi perekonomian. Nakao mencatat hasil nyata yang diperoleh dari paket reformasi tersebut, termasuk perbaikan posisi Indonesia dalam pemeringkatan kemudahan berusaha.
Sampai dengan akhir 2016, lebih dari 500 perusahaan telah memanfaatkan direvisinya daftar negatif investasi, dengan investasi yang direncanakan hingga senilai USD 12,9 miliar. Peraturan terkait penetapan upah minimum juga telah mempermudah dunia usaha memperkirakan biaya usahanya.
Strategi Kemitraan Tingkat Negara ADB Periode 2016-2019 dengan Indonesia berfokus pada peningkatan layanan infrastruktur, penguatan tata kelola ekonomi, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan. Dalam pertemuannya itu, Nakao menegaskan kembali komitmen ADB untuk mengalokasikan pinjaman untuk pemerintah Indonesia sekitar USD 2 miliar per tahunnya dalam jangka menengah. Selain itu, operasi sektor swasta ADB akan berinvestasi di berbagai sektor seperti energi bersih dan terbarukan, agribisnis, rumah sakit, serta farmasi.
Nakao menyebutkan bahwa peningkatan investasi publik dan swasta di bidang infrastruktur sangatlah penting guna memperluas basis perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan yang baik.
Dukungan ADB di sektor energi akan memperluas jangkauan dan efisiensi jaringan kelistrikan nasional, serta membantu pengembangan sumber energi bersih seperti gas alam dan panas bumi. Investasi bagi irigasi pedesaan. Di sektor perkotaan ADB akan mendukung dibangunnya program sanitasi di berbagai kota. ADB juga mendukung investasi swasta dalam infrastruktur termasuk melalui penguatan kebijakan, kerangka kelembagaan, dan persiapan proyek-proyek kerjasama publik dan swasta (KPS).
Melalui pendekatan berbasis program ADB akan mendukung reformasi secara bertahap dalam jangka menengah dan panjang. Di bidang manajemen pengeluaran publik fokusnya adalah pada peningkatan mutu belanja negara, termasuk membuatnya yang lebih tepat sasaran untuk membantu kelompok miskin. ADB juga akan memperdalam dukungan di bidang pengembangan sektor keuangan, inklusi keuangan dan peningkatan iklim investasi.
Di bidang pendidikan, Nakao memuji keberhasilan Indonesia meningkatkan akses di setiap tingkat. Sejumlah tantangan yang masih harus diselesaikan pada pendidikan termasuk perlunya meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja.
Sebagai salah satu negara pendiri Asian Development Bank (ADB) pada 1966, Indonesia telah menerima USD 31,8 miliar dalam bentuk pinjaman negara maupun non-negara, serta USD 3,2 juta dalam bentuk bantuan teknis dan hibah. Dukungan ADB difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, energi, keuangan, transportasi, dan pasokan air serta layanan perkotaan lain.
Tahun lalu, ADB memberikan dukungan senilai USD 1,75 miliar (termasuk USD 17 juta dalam bentuk hibah) kepada Indonesia, USD 1,26 miliar di antaranya diperuntukkan bagi pemerintah. Operasi sektor swasta ADB pada 2016 sejumlah USD 475 juta terdiri atas pinjaman dan investasi ekuitas di sejumlah proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi bahan bakar rendah karbon bagi Indonesia.
Baca juga:
DPR minta LPEI fokus dorong ekspor UMKM dibanding salurkan KUR
Membongkar strategi pemerintah atasi ketimpangan kaya-miskin
Rupiah menguat tipis ke level Rp 13.349 per USD
Sudah terpedaya, masih percaya
Utang bank demi jadi abdi negara